JAKARTA, KOMPASTV – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat penilaian tertinggi terkait kepekaan terhadap krisis wabah Covid-19.
Hal ini tertuang dalam hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia terhadap sejumlah pemuka opini mengenai efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Survei yang dilakukan pada Juli 2020 dengan mewawancarai 304 pemuka opini ini, Anies mendapat skor 72,9 persen.
Baca Juga: Anies Minta Pandangan Temuan Kasus Covid-19 Diubah Jadi Kabar Baik, Ini Alasannya
Angka tersebut lebih tinggi sedikit dibanding skor Ridwan Kamil yakni 72,1 persen dan Ganjar Pranowo 72,0 persen.
Sisanya seperti Gubernur Khofifah, Nurdin Abdulah, Wahidin Halim dan Edy Rahmayadi mendapat skor di bawah 65 persen.
Meski tertinggi dalam hal sense of crisis, Anies kalah dalam hal komunikasi dan koordinasi kerja. Anies menempati posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Untuk Koordinasi kerja Anies memperoleh skor 71,6 persen. Ganjar mendapat skor 71,9 persen dan tertinggi Ridwan Kamil yakni 72,4 persen.
Baca Juga: Anies Bangun Lagi Kampung Akuarium yang Digusur, Ahok: Kita Taat Konstitusi, Bukan Nurut Konstituen
Sementara dalam survei komunikasi kepada warga, Ridwan Kamil mendapat penilaian 73,4 persen, Ganjar 73,2 persen dan Anies 72,1 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai hasil survei menunjukkan ketiga gubernur tersebut memiliki sikap kepemimpinan yang lebih baik dibanding sejumlah gubernur dari provinsi lain.
Namun, menurut Muhtadi, ketiga tokoh ini tidak ada yang menonjol dan bahkan cenderung imbang.
Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi dengan masyarakat dan koordinasi dengan berbagai sektor pemerintahan.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: 58 Persen Responden Setuju Ada Larangan Dinasti Politik
Sementara Anies Baswedan mendapat nilai lebih tinggi dalam hal sense of crisis. Meskipun tidak menempati posisi utama, Ganjar Pranowo memiliki nilai yang mendekati Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
“Selisih nilai yang mereka dapatkan di semua aspek kepemimpinan dalam penanganan Covid-19 tidak sampai 3 persen,” ujarnya dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/8/2020).
Survei ini terhadap 304 pemuka opini ini dilakukan di 20 kota di Indonesia. Mereka terdiri dari tokoh yang memiliki informasi lebih luas dibandingkan masyarakat umum tentang penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Di antara mereka adalah akademisi yang menjadi rujukan media, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Enggan Tanggapi Hasil Survei Calon Presiden
Pemilihan responden dilakukan secara purposif, terutama dicari dari media massa nasional atau daerah.
Oleh karena itu, hasil survei ini lebih mencerminkan penilaian responden, dan bukan populasi seluruh pemuka opini di Indonesia.
“Karena jumlah responden survei ini cukup banyak, dan terdiri dari pemuka opini yang sering menjadi rujukan, maka hasil survei ini cukup menyuarakan penilaian pemuka opini pada umumnyam”ujar Muhtadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.