Di posisi buncit, terdapat Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan skor 62,6.
Selain itu, survei juga membandingkan sense of crisis antara pemerintah pusat dan daerah.
Hasilnya, angka yang didapat oleh pemerintah daerah lebih tinggi dibandingkan pemerintah pusat.
Responden yang menilai kinerja pemerintah daerah dalam menangani Covid-19 sudah baik sebesar 66,8 persen.
Sedangkan yang menilai kinerja pemerintah pusat baik sebanyak 53,6 persen.
Baca Juga: Anies Larang Warga Jakarta Adakan Perlombaan Saat HUT RI 17 Agustus, Ini Kegiatan yang Diperbolehkan
Sementara itu, responden yang menilai kinerja pemerintah daerah buruk sebesar 25,7 persen.
Angka itu tidak lebih besar dibandingkan pemerintah pusat yang oleh 35,2 persen responden dinilai kinerjanya buruk dalam menangani pandemi.
"Kredit kepada pemerintah pusat tidak sebaik kredit yang diberikan elite kepada pemerintah daerah," kata Burhanuddin.
Seperti diketahui, survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 304 responden dari 20 kota di Tanah Air, yang seluruhnya merupakan pemuka opini atau opinion leader.
Baca Juga: Anies Bangga Jakarta jadi Kota "Instagrammable" di Dunia
Karena tidak tersedianya data populasi pemuka opini, maka pemilihan responden tidak secara acak.
Responden dipilih secara purposif yang umumnya dijadikan rujukan oleh media, seorang pengamat kesehatan, pengamat sosial politik, tokoh organisasi masyarakat, LSM, hingga pengusaha.
Mereka di antaranya adalah dokter spesialis paru Erlina Burhan, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Rektor UGM Panut Mulyono.
Lalu, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Rektor UI Pandji Soerachman, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, seniman Butet Kertarejasa, dan ratusan nama-nama besar lainnya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Pasar Jakarta Sudah Relatif Aman dari Penyebaran Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.