Kompas TV lifestyle kesehatan

Penting Diketahui, Ini 3 Perbedaan antara Kecemasan dan ADHD

Kompas.tv - 16 April 2025, 06:40 WIB
penting-diketahui-ini-3-perbedaan-antara-kecemasan-dan-adhd
Ilustrasi. Perbedaan antara kecemasan dan ADHD. (Sumber: Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gangguan kecemasan dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan kesehatan mental serius.

Namun, meskipun keduanya sama-sama memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku, gangguan kecemasan dan ADHD sebenarnya merupakan dua kondisi yang sangat berbeda.

Kecemasan dan ADHD memang kerap menunjukkan gejala yang tampak serupa, seperti kesulitan fokus, gelisah, atau mudah merasa kewalahan.

Hal itu tidak jarang menimbulkan kebingungan dalam proses diagnosis kedua masalah kesehatan mental tersebut.

3 Perbedaan antara Kecemasan dan ADHD

Dilansir laman Healthline, berikut tiga perbedaan antara kecemasan dan ADHD yang perlu diperhatikan. 

Baca Juga: Perlu Diketahui! 7 Makanan Ini Dapat Meredakan Kecemasan

1. Gejala

Kecemasan dan ADHD memang memiliki gejala yang hampir serupa, seperti sulit berkonsentrasi, gelisah, dan mengalami gangguan tidur. Namun, akar masalah kedua kondisi ini berbeda.

Gangguan kecemasan muncul dari respons emosional terhadap rasa takut atau kekhawatiran, yang sering kali tanpa penyebab yang jelas.

Sementara ADHD lebih berkaitan dengan gangguan fungsi otak yang memengaruhi perhatian dan perilaku. 

Gejala khas ADHD mencakup mudah terdistraksi, pelupa, impulsif, serta kesulitan menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi.

Sementara pada kecemasan, gejala lebih banyak melibatkan perasaan cemas seperti kekhawatiran berlebih, ketakutan tanpa sebab, hingga gejala fisik seperti jantung berdebar dan napas cepat. 

2. Penyebab

Meski gejalanya bisa tampak mirip, tetapi ADHD dan kecemasan berasal dari jenis gangguan yang berbeda.

ADHD merupakan gangguan neurodevelopmental, yaitu kondisi yang berkaitan dengan cara kerja otak yang berbeda dari biasanya. 

Hal ini menyebabkan individu dengan ADHD mengalami kesulitan dalam mengatur perhatian, mengontrol impuls, dan mengelola perilaku sehari-hari.

Sebaliknya, gangguan kecemasan diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mental yang memengaruhi emosi, terutama dalam bentuk rasa khawatir. 

Perbedaan ini penting dalam proses diagnosis dan penentuan jenis terapi yang dibutuhkan.

Baca Juga: Studi: Menunda Makan Malam Tingkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan pada Pekerja Shift

3. Kemunculan gejala pertama

ADHD umumnya mulai terdeteksi sejak masa kanak-kanak, bahkan bisa dikenali sejak anak memasuki usia sekolah dasar.

Biasanya, orang tua mulai menyadari gejala ADHD seperti kesulitan berkonsentrasi, tidak bisa diam, dan sering bertindak impulsif. 

Walaupun gangguan kecemasan bisa dialami oleh anak-anak, tetapi kondisi ini lebih sering terdiagnosis pada remaja, dewasa muda, hingga orang dewasa.

Menariknya, studi menemukan, banyak perempuan dengan ADHD baru mendapatkan diagnosis saat dewasa karena gejala yang mereka alami cenderung lebih halus atau tidak muncul sama sekali.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Healthline

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x