BOGOR, KOMPAS.TV - Sebagai langkah konkret dalam memperkuat konservasi flora endemik Indonesia sekaligus memperluas ruang pembelajaran masyarakat, Kebun Raya Bogor menghadirkan inovasi baru berupa Taman Begonia, sebuah taman edukatif dan konservatif yang dirancang untuk menampilkan keanekaragaman spesies Begonia dari berbagai wilayah Indonesia.
Taman ini diinisiasi oleh PT Mitra Natura Raya (MNR) yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sejak menjalin kemitraan pelayanan publik pada 1 Januari 2020, sinergi antara kedua lembaga ini membagi peran strategis.
BRIN menjalankan fungsi riset dan konservasi, sedangkan MNR melalui platform KebunRaya.id mengelola pelayanan publik dengan pendekatan edukatif dan berbasis kekinian.
Menurut Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya, Ery Erlangga, taman ini menjadi kontribusi penting dalam mendukung konservasi dan penelitian.
“Taman Begonia ini membantu ranah konservasi dan penelitian Kebun Raya karena menjaga 31 spesies asli Indonesia hasil eksplorasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ekosistem dan iklim mikronya dibuat menyerupai habitat aslinya dan seideal mungkin sehingga membantu proses penelitian Begonia hasil eksplorasi BRIN secara ex-situ,” kata Ery.
Dirancang di atas lahan seluas 170 meter persegi, Taman Begonia tidak hanya menampung 31 spesies asli Indonesia, tetapi juga menghadirkan 27 jenis hibrida—11 di antaranya merupakan hasil pemuliaan BRIN. Total, terdapat 330 tanaman yang menjadi koleksi utama taman ini. Proses pembangunannya dimulai pada September 2024 dan rampung pada Januari 2025.
Manager Hortikultura PT MNR, Yudhistira, menjelaskan bahwa taman ini mengangkat konsep tematik berbasis bioregion, yang menghadirkan pengalaman edukatif sekaligus visual menarik bagi pengunjung.
“Taman Begonia ini merupakan hasil kolaborasi antara BRIN dengan PT MNR yang bertujuan untuk konservasi, edukasi, serta pengembangan wisata berbasis lingkungan,” ujarnya.
Sebagai ruang eduwisata, taman ini dirancang untuk menyasar berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga akademisi dan peneliti.
Baca Juga: Harapan Suporter Dukung Timnas Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia
Pengunjung juga bisa mengikuti program tur edukasi serta kelas interaktif untuk mengenal lebih dalam soal morfologi, perawatan, hingga potensi pengembangan Begonia sebagai tanaman hias unggulan.
“Taman Begonia merupakan wujud nyata dari upaya kami dalam melestarikan biodiversitas Indonesia, sekaligus menghadirkan ruang edukatif yang menarik bagi masyarakat. Kami berharap taman ini dapat menjadi tempat inspiratif bagi semua kalangan yang ingin lebih mengenal dan mencintai flora nusantara,” lanjut Yudhistira.
BRIN sendiri mencatat bahwa Pulau Sulawesi dan Sumatra merupakan dua wilayah eksplorasi utama tempat banyak jenis Begonia baru ditemukan. Di antaranya adalah Begonia hijauvenia dan Begonia panjangfolia, dua spesies endemik Sumatra yang ditemukan oleh tim BRIN dan telah dipublikasikan secara ilmiah pada tahun 2022.
Beberapa hibrida unggulan dari hasil pemuliaan BRIN juga menjadi sorotan.
“Begonia hibrida yang ada diantaranya adalah Begonia Tuti Siregar dan Begonia Eka Karya yang merupakan hasil pemuliaan BRIN dan lahir di Kebun Raya Eka Karya Bali, beserta Begonia Red Pixie yang merupakan hasil mutase radiasi oleh peneliti BRIN,” ujar Yudhistira.
Sebagai Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Botani Terapan BRIN, Hartutiningsih-M. Siregar, menjelaskan bahwa keluarga Begonia (Begoniaceae) termasuk tumbuhan yang mudah dikenali karena ciri khasnya yang mencolok.
"Begonia (Begoniaceae) termasuk tumbuhan yang mudah dikenali. Mempunyai ciri-ciri spesifik yaitu berupa terna tegak, semak atau menjalar, dengan batang yang berair dan helaian daun yang tidak simetris (begoniifolia)."
Ia menambahkan bahwa pemuliaan tanaman dilakukan melalui penyilangan untuk menghasilkan varietas baru dengan daya tarik fisik lebih kuat dari induknya.
"Pengembangan varietas baru tersebut mempunyai prospek dan nilai jual tinggi sebagai tumbuhan hias komersial, daunnya yang tidak simetris dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik banyak diminati," jelasnya.
Salah satu hasil persilangan yang menonjol adalah Begonia ‘Tuti Siregar’, yang berasal dari persilangan antara Begonia listada (betina) dan Begonia acetosa (jantan), dimuliakan oleh Hartutiningsih-M. Siregar.
Varietas ini dikenal karena karakternya yang mencolok daunnya berbentuk bundar telur, berbulu halus seperti beludru dengan permukaan atas berwarna hijau dan tulang daun kuning menyala, serta sisi bawah berwarna merah marun.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem Saat Arus MudiK hingga H-1 Lebaran 2025, Ini Daftar Wilayahnya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.