Kompas TV lifestyle kesehatan

6 Penyebab Mual Saat Puasa, Asam Lambung hingga Makan Berlebihan

Kompas.tv - 28 Februari 2025, 20:05 WIB
6-penyebab-mual-saat-puasa-asam-lambung-hingga-makan-berlebihan
Ilustrasi. Makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari untuk mengurangi rasa haus saat berpuasa (Sumber: Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mual adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan orang yang tengah menjalani ibadah puasa Ramadan. Mual saat puasa ini dapat terjadi ketika kondisi perut kosong, setelah berbuka puasa, atau selepas santap sahur.

Umumnya, mual saat puasa disebabkan oleh perubahan pola makan yang terjadi saat puasa. Kondisi ini merupakan respons tubuh yang normal dalam beradaptasi dengan perubahan pola makan selama puasa.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah beberapa penyebab mual saat puasa.

Baca Juga: Daftar Menu Buka Puasa di Masjid Kampus UGM Selama Ramadan 2025

1. Asam lambung

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, produksi asam lambung akan tetap berlangsung meskipun tidak ada makanan yang perlu dicerna. Produksi asam ini bertujuan untuk mempersiapkan lambung dalam mencerna makanan.

Ketika lambung kosong dalam waktu lama, asam yang dihasilkan akan menumpuk dan berpotensi naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung saat puasa bisa memicu mual yang disertai dengan sensasi perih pada perut dan ulu hati (heartburn).

2. Makan berlebihan

Makan berlebihan juga dapat menyebabkan mual. Makan berlebihan dapat membebani kerja sistem pencernaan karena tubuh dipaksa untuk langsung mencerna makanan dalam jumlah banyak, seperti dikutip dari laman Eating Well. 

Kondisi ini menyebabkan perut terasa penuh, kembung, bahkan dapat berisiko meningkatkan refluks asam lambung yang berkontribusi pada munculnya rasa mual. 

3. Dehidrasi

Mengutip laman Community Health Centers, saat mengalami dehidrasi, produksi air liur serta cairan pencernaan berkurang signifikan sehingga proses pencernaan menjadi kurang optimal. Akibatnya, perut terasa kembung, tidak nyaman, serta memicu rasa mual yang mengganggu. 

Selain rasa mual, dehidrasi ditandai dengan gejala lain seperti pusing, kelelahan, serta mulut kering. 

4. Hipoglikemia

Puasa juga meningkatkan risiko penurunan gula darah atau hipoglikemia pada penderita diabetes. Ketika kadar gula darah turun, tubuh akan melepaskan adrenalin untuk membantu meningkatkan kadar gula darah. 

Respons ini dapat mempengaruhi lambung dan usus sehingga bisa memicu mual. Selain mual, Anda mungkin akan mengalami gejala, seperti lemas, berkeringat, pusing, serta sakit kepala saat puasa.

5. Tidur setelah makan

Kebiasaan tidur setelah makan juga dapat memicu rasa mual. Jika langsung tidur setelah makan, proses pencernaan akan terganggu. 

Makanan akan menumpuk di dalam perut dan menyebabkan rasa tidak nyaman hingga mual. Selain itu, langsung berbaring setelah makan dapat menyebabkan asam lambung naik.

Baca Juga: Selama Puasa, Makan Bergizi Gratis Dalam Bentuk Bekal Bisa Dibawa Pulang

6. Kurang istirahat dan stres

Rasa mual atau tidak nyaman di perut yang muncul ketika puasa dapat disebabkan karena stres. Saat stres, tubuh akan berada pada situasi fight or flight response. 

Kondisi ini dapat mengakibatkan tubuh melepaskan berbagai hormon. Hormon-hormon tersebut dapat memengaruhi seluruh sistem tubuh Anda, termasuk sistem pencernaan sehingga memicu mual, sakit perut, atau muntah.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x