Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Night Terror yang Kerap Menyerang Anak saat Tidur

Kompas.tv - 21 Februari 2025, 00:40 WIB
mengenal-night-terror-yang-kerap-menyerang-anak-saat-tidur
Ilustrasi Tidur (Sumber: Pinterest)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Night terror atau sleep terror adalah gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami halusinasi, berteriak, takut, napas lebih cepat, berkeringat, bahkan menangis saat tengah tertidur.

Kondisi ini berbeda dengan mimpi buruk, orang yang mengalami night terror sering kali kesulitan untuk tersadar dari tidur.

Mimpi buruk yang biasanya bisa diingat setelah terbangun. Namun, night terror terjadi dalam fase tidur non-REM, membuat penderitanya sulit mengingat apa yang terjadi. 

Melansir laman Cleveland Clinic, night terror dapat dialami siapapun, namun anak-anak di bawah 5 tahun lebih berisiko mengalami hal ini.  

Serangan night terror biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi episodenya mungkin bisa berlangsung lebih lama.

Baca Juga: 4 Bahaya Kebiasaan Tidur setelah Makan

Sleep terror ditandai dengan kondisi, seperti:

1. Anak ketakutan selama tidur, disertai dengan teriak
2. Panik 
3. Gerakan menendang-nendang
4. Gerakan tangan menggapai-nggapai

Penyebab Night Terror

Penyebab night terror masih belum diketahui secara pasti, tetapi fenomena ini dikelompokkan sebagai gangguan tidur atau dalam bahasa medis disebut parasomnia.

Kondisi tersebut dikaitkan dengan belum matangnya sistem saraf pusat, dan lebih sering dijumpai pada anak-anak.

Namun tenang, night terror bisa menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Hampir 40 pengidap night terror adalah anak-anak. 

Pada kasus langka, gangguan tidur ini bisa juga terjadi pada orang dewasa. Night terror umumnya muncul selama 2 jam pertama tidur.

Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko night terror. Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan night terror:

1. Demam atau sakit
2. Aktivitas fisik berlebih di siang hari
3. Konsumsi kafein berlebih
4. Kurang tidur atau kelelahan
5. Adanya stres emosional (misalnya kecemasan)
6. Faktor genetik

Cara Mengatasi Night Terror

Dikutip dari laman Healthline, tidak ada terapi khusus untuk menangani sleep terror selain menenangkan anak.

Jika anak mengalami sleep terror, orangtua dapat menenangkan anak dan memastikan keamanan anak selama kejadian night terror, misalnya agar tidak terjatuh dari ranjang, maupun tidak menyakiti diri.

Selain itu, farmakoterapi (obat-obatan) juga tidak dianjurkan untuk anak yang mengalami sleep terror.

Orangtua juga lebih dianjurkan untuk menerapkan scheduled awakening. 

Baca Juga: Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Ini 5 Manfaatnya untuk Anak

Teknik ini dilakukan dengan membangunkan anak secara rutin di waktu ia biasa bangun, kemudian menenangkan anak hingga kembali tertidur.

Lakukan juga rutinitas yang menenangkan kira-kira satu jam sebelum tidur. 

Rutinitas harus mencakup kegiatan santai, seperti mendengarkan musik lembut, membaca, atau memandikan si Kecil dengan air hangat.

Hindari membiarkan anak menggunakan perangkat elektronik saat mendekati jam tidur.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x