Kompas TV lifestyle kesehatan

Gejala Chikungunya dan Perbedaannya dengan DBD

Kompas.tv - 30 Januari 2025, 23:00 WIB
gejala-chikungunya-dan-perbedaannya-dengan-dbd
Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim kemarau, yaitu Juli-Agustus. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus untuk berkembang biak. Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit, termasuk chikungunya dan Demam berdarah dengue (DBD).

Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes. Penyakit chikungunya sering kali disebut dengan flu tulang. 

Umumnya, penyakit chikungunya sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan. Penyakit ini sering digambarkan sebagai demam disertai dengan nyeri sendi yang hebat dan terkadang terus-menerus. 

Meski jarang mengancam jiwa, penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Melansir laman Everyday Health, berikut gejala penyakit chikungunya dan perbedaannya dengan DBD.

Baca Juga: 6 Bahan Alami Ini Dapat Usir Nyamuk, Cegah DBD dan Chikungunya

Gejala Chinkungunya dan Perbedaannya dengan DBD

1. Demam 

Demam menjadi salah satu gejala umum penyakit chikungunya dan DBD. Pada umumnya, gejala demam akibat chikungunya berlangsung tanpa pola yang khas. 

Hal ini berarti demam bisa tinggi sewaktu-waktu, kemudian menurun setelahnya. Sementara itu, fase demam pada DBD membentuk suatu pola khusus.

Demam DBD lebih dari 40°C yang muncul segera setelah virus mulai menginfeksi. Demam turun drastis hingga suhu tubuh normal (sekitar 37°C) dan dibarengi dengan penurunan trombosit secara drastis.

Setelah itu, demam kembali muncul dan trombosit perlahan naik ke tingkat normal.

2. Nyeri 

Gejala chikungunya akan menimbulkan nyeri hebat pada otot, tulang, dan persendian. Apabila tidak segera diobati, nyeri ini bisa meluas sampai membuat pengidapnya merasa seperti mengalami kelumpuhan dan kesulitan menggerakkan anggota tubuh.

Sementara pada DBD, penderita merasakan nyeri sendi, otot, dan tulang sejak demam muncul. Rasa nyeri ini masih terbilang lebih ringan bila dibandingkan dengan nyeri pada chikungunya.

3. Bintik merah

Bintik merah juga menjadi gejala penyakit chikungunya dan DBD yang khas. Namun, bintik-bintik merah pada penderita DBD tidak akan pudar atau hilang bila ditekan.

Sementara itu, bintik merah chikungunya umumnya mirip dengan campak dan akan menghilang saat ditekan.

4. DBD bisa meyebabkan perdarahan

Pengidap DBD terkadang bisa sampai mengalami mimisan atau gusi berdarah. Namun, kondisi perdarahan ini tidak terjadi pada pengidap chikungunya.

5. Waktu kemunculan 

Waktu kemunculan gejala atau masa inkubasi merupakan rentang waktu yang dibutuhkan virus dari masuk ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala.

Baca Juga: Jumlah Pasien DBD di RSUD Dr Soetrasno Rembang Meningkat, Ruang Rawat Anak Ditambah

Umumnya, gejala DBD akan muncul selama 4 hingga 7 hari setelah tubuh digigit nyamuk. Sementara pada chikungunya, umumnya gejala muncul 3 hingga 7 hari kemudian.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Everyday Health

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x