JAKARTA, KOMPAS.TV- Inflamasi atau peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi patogen atau paparan zat asing lainnya.
Peradangan membantu tubuh mempertahankan diri dari infeksi dan cedera.
Di sisi lain, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri hingga pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.
Inflamasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, mulai dari ringan, berat, dan bahkan bersifat kronis.
Meski tampak sepele, inflamasi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
Inflamasi juga berperan dalam penumpukan plak di arteri sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: 6 Dampak Buruk Makanan Ultra Proses jika Dikonsumsi Terlalu Sering
Selain itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, diabetes, dan kondisi kronis lainnya.
Namun demikian, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah inflamasi.
Salah satunya dengan konsumsi makanan tertentu. Melansir laman Healthline, berikut makanan anti inflamasi yang dapat dikonsumsi untuk melawan peradangan:
1. Buah beri
Buah beri seperti stroberi mengandung senyawa antioksidan yang tinggi.
Kandungan antioksidan, seperti antosianin memiliki efek anti inflamasi yang dapat mengurangi efek peradangan di dalam tubuh, sehingga dapat meminimalkan risiko berbagai penyakit.
2. Iklan berlemak
Makanan anti inflamasi selanjutnya adalah ikan berlemak.
Ikan berlemak, seperti salmon kaya akan asam lemak omega 3 rantai panjang EPA dan DHA.
Sebuah penelitian melaporkan, EPA dan DHA yang terkandung dalam ikan berlemak dapat mengurangi peradangan yang memicu menyebabkan sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal.
Studi lain juga menemukan, orang yang mengonsumsi salmon atau suplemen EPA dan DHA mengalami penurunan penanda inflamasi C-reactive protein (CRP).
3. Brokoli
Brokoli menjadi makanan anti inflamasi selanjutnya.
Sayuran ini kaya akan sulforaphane, yakni senyawa antioksidan yang dapat melawan peradangan dengan mengurangi kadar sitokin dan NF-kB.
Sitokin adalah molekul kecil yang berperan sebagai pembawa pesan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ketika tubuh mengalami peradangan, produksi sitokin akan meningkat.
Sulforafane membantu mengurangi produksi sitokin berlebih, sehingga peradangan dapat terkendali.
NF-kB adalah protein yang berperan dalam mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam peradangan.
Sulforafane bekerja dengan cara menghambat aktivitas NF-kB, sehingga mengurangi produksi protein-protein yang memicu peradangan.
4. Alpukat
Alpukat kaya akan senyawa antioksidan dan anti-inflamasi seperti vitamin E dan fitokimia.
Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan, mengkonsumsi alpukat dapat membantu mengurangi gejala nyeri dan peradangan pada penderita arthritis.
Bahkan, kandungan lemak sehat dan antioksidan dalam alpukat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
Baca Juga: 7 Makanan Sehat untuk Jantung, Ikan Berlemak hingga Cokelat Hitam
5. Paprika dan Cabai
Paprika dan cabai sarat dengan vitamin C dan antioksidan yang memiliki efek anti inflamasi yang kuat.
Paprika menyediakan quercetin antioksidan yang dapat mengurangi salah satu penanda kerusakan oksidatif pada orang dengan sarkoidosis, penyakit inflamasi.
Sementara cabai mengandung asam sinapic dan asam ferulic yang dapat mengurangi peradangan dan menyebabkan penuaan yang lebih sehat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.