Kompas TV lifestyle kesehatan

4 Dampak Buruk Terlalu Banyak Konsumsi Jeroan Sapi yang Jarang Diketahui

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 14:05 WIB
4-dampak-buruk-terlalu-banyak-konsumsi-jeroan-sapi-yang-jarang-diketahui
Cara mengolah jeroan sapi. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jeroan sapi seperti hati, babat, usus, dan ginjal, mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Menurut laman The Health, jeroan sapi merupakan sumber protein, folat, dan zinc yang berperan penting dalam mencegah anemia.

Selain itu, jeroan juga kaya akan vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, B, dan C, serta kalsium, kalium, zat besi, dan fosfor. Namun, konsumsi jeroan secara berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. 

Oleh karena itu, konsumsi jeroan perlu dibatasi dan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut dampak buruk terlalu banyak mengonsumsi jeroan sapi yang jarang diketahui.

Baca Juga: 5 Jeroan Sapi yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh

1. Overdosis vitamin A

Jeroan memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi. Contohnya dalam 100 gram paru dan hati sapi, masing-masing memiliki kandungan vitamin A sebanyak 2.800 mikrogram dan 1.200 mikrogram. 

Sementara batas aman konsumsi vitamin A bagi tubuh manusia adalah 10 ribu mikrogram per hari. Jika terlalu banyak mengonsumsi jeroan, maka dapat memicu penumpukan vitamin A di dalam tubuh. 

Penumpukan vitamin A memicu mual, muntah, diare, sakit kepala, bahkan rusaknya organ hati hingga pengeroposan pada tulang.

2. Sakit kepala

Tingginya kadar tiramin dalam jeroan dapat menyebabkan sakit kepala dan migrain. Kadar tiramin merupakan hasil pemecahan asam amino berjenis tirosin. 

Jika terlalu tinggi, kandungan ini akan memicu produksi hormon epinefrin di dalam tubuh. Hormon epinefrin inilah yang akan menimbulkan rasa sakit kepala dan migrain setelah makan jeroan.

Sebenarnya tubuh memiliki enzim monoamin oksidasi untuk menghancurkan tiramin sebelum memicu produksi hormon epinefrin. Namun, tak semua orang memiliki enzim tersebut dalam jumlah yang cukup.

3. Demensia vaskular

Konsumsi jeroan sapi secara berlebihan tidak secara langsung menyebabkan demensia vaskular. Demensia merupakan penyakit yang ditandai dengan menurunnya fungsi otak untuk melakukan hal-hal dasar seperti kemampuan berpikir, mengingat, dan berkomunikasi. 

Demensia vaskular sendiri spesifik dipicu gangguan aliran darah ke otak yang mengakibatkan kerusakan sel otak. Jeroan sapi mengandung kolesterol yang dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah pada otak dan memicu penyakit ini.

Baca Juga: Resep Masakan Jeroan Sapi Pakai Santan dan Cara Mengolahnya agar Empuk dan Tidak Bau

4. Meningkatkan risiko hemochromatosis

Konsumsi jeroan sapi, seperti hati, limpa, atau ginjal, dapat meningkatkan risiko hemochromatosis, terutama bagi orang yang memiliki turunan genetik terhadap kondisi tersebut. Hemochromatosis adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan.

Kemudian, zat besi akan disimpan di organ-organ seperti hati, jantung, dan pankreas, sehingga dapat menyebabkan kerusakan.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x