JAKARTA, KOMPAS.TV - PCOS belly adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penumpukan lemak berlebih di area perut yang sering dialami oleh wanita dengan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Dilansir laman Cleveland Clinic, PCOS adalah gangguan hormon yang mempengaruhi fungsi ovarium dan sering dikaitkan dengan masalah metabolisme.
Salah satu gejalanya adalah penumpukan lemak di perut, yang dikenal dengan istilah PCOS belly.
Penumpukan lemak ini tidak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tetapi juga berisiko meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.
PCOS belly ditandai dengan perut besar dan kembung, tetapi bisa juga kecil dan bulat, tergantung pada gen dan faktor lainnya.
Kondisi ini melibatkan penumpukan lemak visceral di perut bagian bawah dan biasanya terasa keras saat disentuh.
Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan saat Traveling, Asupan Makan dan Minum Jadi Kunci
Tanda PCOS Belly
PCOS belly juga ditandai dengan rasio pinggang-pinggul yang tinggi, yaitu >0,87, yang artinya perempuan tersebut memiliki bentuk tubuh apel.
PCOS belly terjadi akibat ketidakseimbangan hormon. PCOS menyebabkan ketidakseimbangan hormon androgen (hormon pria) yang lebih tinggi dari normal pada wanita.
Kadar androgen yang tinggi berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama di area perut. Resistensi insulin juga dapat menjadi salah satu penyebab utama PCOS belly.
Pada wanita dengan PCOS, tubuh sering kali tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan memicu penimbunan lemak di area perut.
Wanita dengan PCOS cenderung mengalami peradangan kronis tingkat rendah yang dapat memicu akumulasi lemak visceral (lemak di sekitar organ dalam perut).
Risiko Penyakit akibat PCOS Belly
Lemak diperut yang menumpuk dan menyebabkan PCOS belly sangat berbahaya bagi tubuh. Lemak ini menyelimuti organ-organ dalam seperti hati, pankreas, dan usus.
Berbeda dengan lemak subkutan (lemak di bawah kulit), lemak visceral lebih aktif secara metabolik dan melepaskan zat-zat peradangan yang berbahaya ke dalam aliran darah.
Lemak visceral juga menghasilkan senyawa-senyawa yang mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan resistensi insulin, dan memicu peradangan kronis.
Baca Juga: 5 Makanan Kaya Lemak Sehat, Dapat Turunkan Risiko Sakit Jantung
Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Lemak tubuh berlebih, kista ovarium, tingginya kadar hormon laki-laki, dan peradangan, berkontribusi terhadap hilangnya kesuburan perempuan.
Sumber : Cleveland Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.