Hal ini juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan gangguan metabolisme lainnya yang dapat memicu stroke.
3. Tidak Mengelola Stres
Tidak mengelola stres dengan baik juga dapat meningkatkan risiko stroke di usia muda. Ketika kita stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol.
Hormon-hormon ini memicu respons "fight or flight" yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Jika kondisi stres berlangsung lama, tekanan darah akan terus meningkat dan dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah pecah. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, atau aneurisma.
4. Pola Tidur Buruk
Tidur yang tidak cukup atau pola tidur yang buruk dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kortisol (hormon stres). Hormon ini menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah meningkat.
Baca Juga: Benarkah Kurang Minum Air Putih Bisa Sebabkan Stroke?
Kondisi ini jika berlangsung dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya. Kurang tidur juga mengganggu fungsi endotel, lapisan dalam pembuluh darah yang mengatur tekanan darah dan peradangan.
Disfungsi endotel ini dapat mempercepat proses aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding arteri).
Nah, saatnya serius jaga kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.