Kompas TV lifestyle kesehatan

Apa Itu Jam Koma? Ini Cara Mengatasinya

Kompas.tv - 25 Oktober 2024, 04:10 WIB
apa-itu-jam-koma-ini-cara-mengatasinya
Ilustrasi jam koma. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Istilah jam koma tengah populer digunakan di media sosial, terutama X dan TikTok. Istilah ini viral setelah banyak warganet mengunggah momen di mana seseorang tampak tidak fokus di tempat umum.

"Jam koma adalah jam-jam di mana kalian merasa sangat kelelahan. Otak kalian sangat sulit berkonsentrasi, sehingga kalian melakukan hal-hal yang tidak sadar kalian lakukan gitu," tulis pemilik akun @thyn***

Lalu apa itu sebenarnya jam koma? Jam koma bukanlah istilah medis, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasakan kelelahan ekstrem dan kehilangan fokus.

Baca Juga: Wisatawan Meninggal di Puncak Bukan Karena Kelelahan, Polisi Sebut Korban Alami Sakit

Fenomena ini sering dianggap sebagai efek dari pola hidup yang tidak seimbang. Tidak hanya itu, jam koma juga dihubungkan dengan kondisi cognitive fatigue atau kelelahan kognitif.

Melansir laman Medical News Today, kelelahan kognitif adalah penurunan kemampuan berpikir efektif dan mempertahankan fokus. Kelelahan kognitif bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres dan kurang tidur.

Gejala dari kelelahan kognitif bisa berupa lupa, sering melakukan kesalahan hingga susah konsentrasi. 

Cara Mengatasi Jam Koma

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jam koma, mulai dari istirahat hingga olahraga. Berikut beragam cara mengatasi jam koma.

1. Istirahat berkualitas

Waktu istirahat yang cukup yakni 7 hingga 9 jam dapat mencegah jam koma. Anda dapat membuat jadwal tidur yang teratur dan menciptakan suasana kamar yang nyaman agar kualitas tidur meningkat.

Jika merasa lelah di siang hari, cobalah tidur sebentar selama 20 hingga 30 menit.

2. Kelola stres

Overthinking dan stres dapat membuat otak sulit berkonsentrasi. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.

Anda juga dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu di alam.

3. Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Endorfin dapat memberikan perasaan euforia dan kebahagiaan, membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

Berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan tingkat energi dan daya tahan, sehingga kita merasa lebih segar dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari.

4. Batasi screen time

Cara mengatasi jam koma selanjutnya adalah membatasi screen time. Sebuah studi mengungkap, melakukan puasa gagdet atau gawai, atau membatasi penggunaan perangkat elektronik dapat membantu mengurangi stres.

Terlalu banyak terpapar informasi dan berita, terutama di media sosial, dapat menyebabkan kecemasan. Dengan mengurangi penggunaan gawai, Anda dapat meningkatkan mindfulness, dan mengurangi perasaan tertekan.

Baca Juga: Mobil Ketua KPU Ngawi Tabrak Pembatas Jembatan hingga Terbalik, Pengendara Diduga Kelelahan

5. Konsumsi makanan bergizi

Ketika kita mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya secara optimal, termasuk menjaga fokus sepanjang hari. Nutrisi tertentu, seperti omega-3, vitamin B, dan antioksidan, penting untuk kesehatan otak. 

Otak yang sehat akan berfungsi lebih baik dan membantu kita tetap fokus dan produktif.


 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x