Kompas TV lifestyle kesehatan

7 Makanan Ini Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil dan Menyusui

Kompas.tv - 20 Oktober 2024, 08:00 WIB
7-makanan-ini-tidak-boleh-dimakan-ibu-hamil-dan-menyusui
Foto ilustrasi. Cara mengolah jeroan sapi. Jenis makanan ini harus dihindari bahkan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ibu hamil dan menyusui perlu menjaga asupan makanan yang dimakan. Selain untuk memastikan nutrisi terpenuhi, ada beberapa makanan yang tidak disarankan untuk dimakan selama fase kehamilan dan menyusui.

Selama kehamilan dan menyusui, makanan-makanan sehat yang seimbang sangat penting untuk menjaga kondisi sang bayi. Pasalnya, pola makan seorang ibu dapat memengaruhi kesehatan bayi.

Dikutip dari laman Healthline, berikut ragam makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat? Ini Ketentuan Usia Kandungan di Beberapa Maskapai

Jenis makanan tak boleh dikonsumsi ibu hamil dan menyusui

1. Ikan tinggi merkuri

Ikan tinggi merkuri tidak disarankan untuk dimakan oleh ibu hamil dan menyusui, baik matang maupun mentah. Konsumsi merkuri dalam jumlah tinggi dapat memengaruhi sistem saraf dan kekebalan tubuh. 

Merkuri juga dapat mengakibatkan masalah perkembangan anak-anak. Ikan tinggi merkuri antara lain, big eye tuna, todak, marlin, dan hiu.

2. Ikan dan daging mentah

Konsumsi ikan dan daging mentah juga tidak boleh dimakan oleh ibu hamil dan menyusui. Seafood mentah, terutama kerang, beririko tinggi mengandung bakteri atau parasit.

Infeksi yang terjadi pada ikan mentah bisa menyebabkan dehidrasi dan rasa lemah untuk orang dewasa. Bahkan, beberapa bisa menular melalui plasenta kepada bayi.

Sama seperti ikan, daging mentah baik sapi, kambing maupun unggah juga berisiko terkontaminasi berbagai jenis bakteri.

3. Telur mentah

Telur mentah juga menjadi makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil dan menyusui. telur mentah berpotensi terinfeksi bakteri salmonella.

Bakteri ini berbahaya bagi ibu hamil karena dapat memicu kram rahim, sehingga berpotensi menyebabkan kelahiran prematur atau lahir dalam kondisi telah meninggal.

Selain telur mentah, produk yang mengandung telur mentah seperti tiramisu, mayones rumahan, saus salad rumahan juga tidak disarankan.

4. Daun peterseli atau parsley

Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi daun peterseli secara berlebihan. Daun yang kerap digunakan untuk menambah cita rasa masakan ini dapat menyebabkan kontraksi rahim, keguguran, atau persalinan prematur. 

Konsumsi berlebihan daun peterseli juga dapat menyebabkan kelainan pada janin. Meskipun daun peterseli dalam jumlah kecil umumnya aman untuk dimakan, sebaiknya tetap konsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan untuk memastikan kesehatan janin. 

5. Jeroan

Makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil dan menyusui selanjutnya adalah jeroan. Jeroan (organ meats) adalah sumber nutrisi, seperti besi, selenium, dan vitamin A. 

meski semua nutrisi tersebut baik untuk ibu hamil dan menyusui, terlalu banyak konsumsi vitamin A pada trimester pertama kehamilan terlalu berisiko.

Konsumsi terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan cacat lahir atau keguguran. Meski sebagian besar masalah ini ditimbulkan suplemen vitamin A, tidak ada salahnya bagi ibu hamil untuk mengurangi asupan jeroan selama periode tersebut.

6. Susu mentah

Proses pasteurisasi untuk susu akan membunuh sejumlah bakteri berbahaya, seperti campylobacter, E coli, salmonella, dan listeria. Hal yang sama juga berlaku untuk keju mentah. 

Pasalnya, makanan satu ini bisa saja dikotori dengan kontaminan listeria.

Baca Juga: Panduan Perjalanan Udara untuk Ibu Hamil, Begini Syarat dan Ketentuannya

7. Kecambah mentah

Kecambah atau taoge mentah juga tidak disarankan untuk dimakan ibu hamil dan menyusui. Pasalnya, tanaman ini tumbuh pada habitat yang hangat dan lembap.

Kondisi tersebut merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan bakteri tertentu, seperti listeria dan salmonella. Kecambah mentah berisiko terinfeksi bakteri tersebut.


 




Sumber : Healthline




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x