Kompas TV lifestyle kesehatan

Cegah Kasus Mengakhiri Hidup, Psikolog: Jangan Anggap Remeh Seorang yang Sedang Sedih

Kompas.tv - 11 Oktober 2024, 02:45 WIB
cegah-kasus-mengakhiri-hidup-psikolog-jangan-anggap-remeh-seorang-yang-sedang-sedih
Foto ilustrasi bunuh diri (28/12/2022). (Sumber: dok. Tribunnews)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada berbagai cara yang bisa dilakukan seseorang untuk mencegah kasus bunuh diri terjadi.

Menurut Mira Damayanti Amir, psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, penyebab paling banyak seseorang melakukan bunuh diri adalah karena depresi akan kehidupannya.

Oleh karena itu, kemurungan serta kesedihan yang terlihat dari diri seseorang di dekat kita, tidak boleh dianggap remeh.

Sebaliknya, perlu adanya saling merangkul serta menjalin hubungan penuh empati agar seseorang yang hendak mengakhiri hidup itu, mengurungkan niatnya.

Baca Juga: Pelatih STY Minta Pemain Timnas Fokus, Lupakan Dendam Pernah Dibantai Bahrain 10-0

Mira menyampaikan, hal yang bisa dilakukan sebagai sesama manusia adalah mengajaknya berbincang, melakukan tegur sapa, hingga makan bersama.

Pasalnya menurut Mira, hal-hal sederhana yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang mengalami depresi akan sangat bermakna.

"Misalkan 'Aku ambilin minum ya' gitu, karena kadang-kadang mereka juga enggak mau dikasihani," kata Mira mengutip Wartakotalive, Kamis (10/10/2024).

"Tapi mengetahui bahwa ada orang yang masih care (peduli), masih ada orang yang melakukan kontak dengan diri mereka, itu juga sesuatu yang membahagiakan dia," imbuhnya.

Selain menawarkan bantuan kepada penyintas bunuh diri, seseorang juga bisa meminta tolong kepada mereka.

Tujuannya, agar para penyintas itu bergerak dan melakukan aktifitas positif, alih-alih memikirkan masalahnya.

"Salah satu cara untuk pemulihan depresi adalah kita membuat seseorang itu aktif," jelas Mira.

"Jadi misalkan kita justru minta tolong nih sebagai awam. 'Eh, aku tuh mau jalan, tapi enggak ada teman, boleh ditemenin enggak sama kamu?'. Nah, mau enggak mau kan dia jadinya bergerak, ya," imbuhnya.

Menurut Mira, hal tersebut dapat menjadikan dirinya bermakna dan merasa kembali memiliki tujuan hidup.

"(Dia akan berpikir), ternyata masih ada orang yang sesederhana minta ditemenin jalan, olahraga, dan lainnya," jelas Mira.

Oleh karena itu, Mira menyampaikan bahwa isu kesehatan mental sangat penting digaungkan, sebab akan berdampak besar bagi kehidupan manusia.

Baca Juga: 7 Manfaat Saffron untuk Kesehatan, Cegah Depresi hingga Diabetes

Termasuk, untuk menekan berbagai kasus bunuh diri.

"Kesehatan mental itu enggak bisa cuma jadi pelengkap doang. Untuk jadi misalnya di satu perusahaan atau apa gitu, enggak cukup jadi gimmick doang. Itu harus jadi fokus, tolong di-underline (garisbawahi)," pungkasnya.


Disclaimer:

Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa.

Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x