JAKARTA, KOMPAS.TV- Hara hachi bu adalah istilah dalam bahasa Jepang yang memiliki arti "makan sampai kamu kenyang 80 persen."
Istilah ini berasal dari kota Okinawa dan digunakan sebagai cara untuk mengendalikan kebiasaan makan mereka.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, Hara hachi bu dipercaya membuat penduduk Okinawa jarang menderita penyakit jantung, kanker dan stroke.
Menurut sebuah studi penduduk Okinawa juga memiliki harapan hidup yang cukup panjang karena budaya makan Hara hachi bu.
Perlu diketahui, penduduk Okinawa mampu mencapai usia lebih dari 100 tahun.
Beberapa ragam makanan yang dikonsumsi dalam konsep hara hachi bun me antara lain buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: 9 Anggota Parlemen Berebut Kursi Perdana Menteri Jepang, Janjikan Perubahan dan Perkuat Pertahanan
Masyarakat Okinawa disebutkan memiliki konsumsi terhadap sayuran sebanyak 300 gram per hari dengan bentuk kudapan sebagai salad, lauk makan, hingga selingan.
Makanan orang Jepang memiliki dominasi kandungan kedelai dan rami yang merupakan sumber dari fitoestrogen.
Senyawa ini dapat memperlambat pengeroposan tulang saat menopause.
Tak hanya sekedar konsumsi makanan kaya fitoestrogen berikut cara menjalankan pola makan Hara hachi bu.
1. Makan dengan perlahan
Makan dengan perlahan dapat mencegah terlalu banyak asupan yang dikonsumsi.
Sebab, makan secara perlahan dapat memberikan waktu kepada otak untuk menerima sinyal kenyang dari lambung.
Selain itu, mengunyah makanan dengan perlahan memiliki ragam manfaat.
Di antaranya adalah memecah makanan menjadi lunak yang membantu kualitas proses pencernaan.
Lalu mengunyah makanan secara perlahan juga membantu penyerapan nutrisi dengan baik, membantu memecah lemak, hingga mengontrol berat badan.
2. Fokus saat makan
Cara menjalankan pola makan Hara hachi bu selanjutnya adalah fokus saat makan.
Fokus saat makan atau yang sering disebut mindful eating adalah praktik makan dengan penuh kesadaran.
Artinya, kita benar-benar memperhatikan proses makan.
Mulai dari memilih makanan, mencium aromanya, mengunyah perlahan, hingga merasakan sensasi makanan di mulut.
Ketika kita fokus pada makanan, kita cenderung mengunyah lebih lama dan lebih menyeluruh.
Hal ini membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih efisien, menyerap nutrisi dengan maksimal, dan mengurangi masalah pencernaan seperti kembung atau perut kemas.
Makan sambil menonton TV, bekerja, atau bermain gadget dapat mengalihkan perhatian kita dari makanan.
Akibatnya, kita cenderung makan lebih cepat dan tanpa sadar mengonsumsi lebih banyak makanan.
Baca Juga: [FULL] Pakar Geologi ITS Bahas Langkah Mitigasi Gempa Megathrust di Indonesia: Belajar dari Jepang?
3. Makan menggunakan piring atau mangkok lebih kecil
Penggunaan tempat makan dapat memotivasi diri untuk mengambil menu menyesuaikan dengan wadah yang dibawa.
Wadah yang kecil akan memuat makanan dengan porsi sedikit, begitu pula sebaliknya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.