Arteri karotis komunis terdapat di kanan dan kiri leher.
Masing-masing arteri karotis komunis membentuk percabangan sebagai arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna.
Arteri karotis interna memperdarahi sebagian besar ke otak dan arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, scalp dan area leher.
"Sesaat sebelum percabangan arteri karotis terdapat bulbus karotikus, yaitu situs anatomi di arteri karotis komunis yang sedikit menggembung. Di bulbus karotikus (carotid bulb) inilah tempat predileksi adanya plak atherosklerosis pada arteri karotis komunis. dan 15-20% kasus stroke ischemik berhubungan dengan plak atherosklerosis pada arteri karotis," jelas dr. Nyityasmono.
Plak di dinding bagian dalam arteri merupakan kelanjutan proses dari pengerasan dan penebalan arteri.
Proses ini merupakan proses degeneratif, yang hampir mustahil untuk dihindari.
Lantas bagaimana menghindari adanya penyumbatan arteri karotis?
"Yang dapat kita lakukan adalah memperlambat prosesnya, yaitu dengan berolahraga rutin dan tidak merokok. Plak terdiri dari kumpulan kolesterol, lemak, kalsium, fibrin dan produk-produk sisa dari sel yang menggumpal," lanjut
Baca Juga: Dokter: Anak dengan Penyakit Jantung Rematik Sebaiknya Hindari Makanan Berglukosa Tinggi
Keadaan plak yang tidak stabil bisa memicu terjadinya emboli.
Jika sebagian dari plak ini terlepas dan menuju ke aliran arteri, kemudian menyumbat lumen arteri yang ukurannya lebih kecil daripada embolan, maka bisa menyumbat total arteri tersebut.
"Jika ada sumbatan di suatu arteri, tidak selamanya akan ditoleransi oleh tubuh. Sumbatan atau embolan yang kecil jika mengenai suatu arteri yang kecil, juga akan mengakibatkan ischemia daerah tersebut dan bisa mengakibatkan gejala stroke," pungkas dr. Nyityasmono
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.