Zat cucurbitacins dalam mentimun membantu mengatur pelepasan insulin dan metabolisme glikogen hati, hormon kunci dalam pemrosesan gula darah.
Sebuah studi yang terbit di PubMed pada 2010 juga menemukan bahwa kulit mentimun mampu mengatasi gejala diabetes berkat kandungan antioksidannya.
Kandungan serat dalam timun dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Menurut American Heart Association (AHA), serat bisa membantu mengelola kolesterol dan mencegah masalah kardiovaskular terkait.
Kandungan kalium dalam buah ini juga bisa membantu mencegah tekanan darah tinggi. Sedangkan cucurbitacins diketahui bisa membantu mencegah aterosklerosis.
Manfaat timun lainnya adalah membantu melindungi tubuh dari kanker. Timun mengandung cucurbitacin B (CuB) dalam jumlah yang tinggi.
Senyawa tumbuhan alami ini dapat membantu melindungi tubuh dari kanker. CuB dianggap dapat membantu menghentikan pertumbuhan kanker hati, payudara, paru-paru, dan prostat, serta mungkin bisa menghancurkan sel-sel kanker.
Tak hanya itu, makan mentimun dengan kulitnya juga bisa membantu mengurangi sembelit dan melindungi tubuh dari kanker usus besar.
Timun mengandung antiinflamasi, sehingga dapat meredakan peradangan pada kulit. Timun juga dapat memberikan efek dingin yang menenangkan dan meredakan iritasi kulit.
Baca Juga: 8 Manfaat Air Rendaman Timun, Termasuk Menurunkan Kolesterol
Jerawat muncul karena kulit menghasilkan minyak berlebih, sehingga menyumbat pori-pori. Timun dapat mengontrol produksi minyak pada kulit.
Buah ini bekerja seperti astringent yang mengencangkan pori-pori kulit dan memperkecil ukuran pori-pori. Ketika produksi minyak terkendali dan pori-pori mengencang, potensi munculnya jerawat menjadi berkurang.
Sumber : Medical News Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.