Magnesium diyakini bekerja secara langsung pada hipotalamus, yakni bagian otak yang berperan dalam mengatur respons terhadap stres.
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang diyakini dapat dicegah dengan mengonsumsi kuaci secara rutin. Kuaci mengandung asam klorogenat yang diyakini mampu menurunkan kadar gula dalam darah.
Studi yang dimuat dalam PubMed menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 30 gram kuaci setiap hari, mengalami penurunan gula darah sekitar 10 persen dalam waktu enam bulan.
Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai manfaat kuaci untuk mencegah diabetes.
Kuaci kaya akan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan yang memiliki banyak manfaat untuk kulit.
Vitamin E yang terkandung dalam kuaci juga mampu menyehatkan dan menjaga kulit dari paparan sinar ultraviolet matahari.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada kuaci juga membantu mempercepat penyembuhan luka pada kulit.
Manfaat kuaci untuk kesehatan selanjutnya adalah membantu mengontrol kolesterol. Antioksidan dalam kuaci mampu menyingkirkan kolesterol jahat pada dinding arteri, sehingga dapat menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung.
Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ISRN Nutrition yang dilakukan pada 2012.
Berdasarkan penelitian tersebut, partisipan yang rutin makan kuaci selama 3 minggu, mengalami penurunan kadar kolesterol jahat sebanyak 9 persen dan trigliserida sebesar 12 persen.
Baca Juga: 8 Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari: Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental
Kuaci juga dipercaya mampu melawan peradangan yang berisiko menyebabkan beberapa penyakit serius. Peradangan merupakan faktor risiko untuk alergi, radang sendi, kanker, penyakit kardiovaskular, stroke, dan diabetes.
Manfaat kuaci untuk mengurangi peradangan terungkap dalam penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology.
Para peneliti membandingkan orang yang makan biji-bijian, termasuk kuaci, sebanyak lima kali atau lebih dalam seminggu dengan mereka yang tidak makan biji-bijian.
Hasil penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi biji-bijian, termasuk kuaci, memiliki skor protein C-reaktif 32 persen lebih rendah.
Sumber : Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.