JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Lupus sedunia diketahui jatuh setiap tanggal 10 Mei. Yuk kita kenali lagi, apa itu penyakit Lupus.
Lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan pembengkakan (radang) dan nyeri di seluruh bagian tubuh. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan ruam pada kulit.
Autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh atau imun seseorang menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri. Seharusnya, fungsi imun adalah menyerang bakteri atau virus yang menjangkiti tubuh.
Baca Juga: Polisi Bakal Panggil Richard Lee Terkait Dugaan Rekayasa Kasus Pencurian di Klinik Miliknya
Gejala penyakit lupus
Dikutip dari MayoClinic, berikut gejala yang dapat dialami oleh penderita lupus:
Penyebab penyakit lupus
Penyebab utama dari lupus karena faktor genetik atau keturunan. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena lupus, antara lain:
Komplikasi penyakit lupus
Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memicu komplikasi penyakit lain, seperti:
Pencegahan penyakit lupus
Dikutip dari HealthLine, berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terkena lupus:
- Membatasi waktu di bawah sinar matahari langsung atau gunakan tabir surya dengan SPF 70 atau lebih.
- Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi, khususnya anti kejang dan antibiotik. Kemudian konsultasikan kepada dokter.
- Manajemen atau mengurangi stres dengan bermeditasi atau melakukan aktifitas refreshing.
- Menjauhi orang sedang sedang pilek atau infeksi lainnya.
- Tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan badan dan pikiran.
Baca Juga: Jalani Pingitan, Rizky Febian dan Mahalini Akui Deg-degan Jelang Akad Nikah
Pengobatan penyakit lupus
Bila penderita hanya mengalami lupus ringan, maka tidak memerlukan pengobatan. Namun, bagi mereka yang memiliki lupus beserta gejala yang lebih serius, mereka memerlukan obat yang kuat.
Dilansir dari WebMD, obat tersebut meliputi: Benlysta (belimumab), CellCept (mycophenolate mofetil), Cytoxan (siklofofamid). Imuran (azatioprin), Plaquenil (hidroksiklorokuin), Rheumatrex (metotreksat), Rituxan (rituximab), Saphnelo (anifrolumba-fnia), dan Steroid.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Mayo Clinic, WebMD, Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.