"Berikan time out, kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrum," jelas Trisna.
Setelah anak sudah dirasa aman dan tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain, orang tua boleh katakan 'ya' pada anak (do say yes). Namun Trisna mengingatkan untuk tidak mudah mengabulkan permintaannya saat anak kembali merengek terhadap apa yang anak minta.
Bagaimana cara mencegah tantrum?
Dalam kesempatan yang sama, Trisna juga menjelaskan langkah pencegahan tantrum pada anak yaitu dengan menerapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orang tua bisa menjadi role model atau contoh untuk si kecil.
"Jangan berdebat dan berteriak depan anak, jadilah contoh yg baik, jangan berdebat dengan pasangan di depan anak," katanya.
Dokter lulusan Universitas Udayana ini menambahkan, orang tua juga harus mengetahui kebutuhan anak dengan perhatian positif seperti mencari tahu apakah anak tantrum karena lapar atau mengantuk.
Kemudian, rutinitas yang disiplin dan konsisten juga dapat mencegah anak tantrum di tempat umum. Siapkan camilan agar anak tidak marah dan menangis saat lapar, dan berikan mainan yang atraktif dan hindari gawai saat bepergian.
Baca Juga: Kanker di Usia Muda Kini Meningkat Karena Gaya Hidup, Tidak akan Turun Seabad Lagi
Dilansir dari Cleveland Clinic, mencegah tantrum juga bisa dilakukan dengan mengurangi frekuensi menentang pendapat si kecil dan membiarkannya mengutarakan dulu isi pikiran dengan nyaman, baru kita edukasi jika ada yang salah.
Ayah dan ibu juga bisa melatih anak untuk membuat keputusan sederhana, seperti memilih pakaian atau menu makanannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.