Selain cukup besar, sumber kolam ini ternyata tidak hanya berasal dari satu aliran air terjun. Tetapi terdapat air terjun lain di sisi barat kolam, yakni Kali (Sungai) Miri.
Air di kolam pun begitu segar dan sejuk karena berasal dari mata air di Perbukitan Menoreh.
Begitu menceburkan diri ke dalam kolam, panas dan penatnya suasana kota seolah mendadak terlupakan dari benak.
Kesejukan dan kesegaran udara serta air pegunungan memang sangat mendamaikan bagi siapa pun yang berenang di kolam Air Terjun Kembang Soka ini. Segala beban hidup seakan hanyut terbawa aliran air.
Back to nature suasana di kolam ini juga begitu alami. Pengelola Air Terjun Kembang Soka memang menerapkan konsep back to nature atau kembali ke alam dalam menata kawasan wisata yang satu ini.
Pembangunan paling kentara di kawasan ini adalah jembatan kayu.
Konstruksi beton hanya ada beberapa, yakni tangga turun, tanggul, warung makan, dan toilet.
Suasana alami inilah yang menjadi daya tarik utama Air Terjun Kembang Soka.
Destinasi ini paling cocok bagi mereka pencinta keasrian alam yang sejuk dan tenang, serta jauh dari kebisingan kota.
Saat ini, kunjungan wisata di kawasan ini masih belum begitu ramai, bahkan di akhir pekan.
Namun di hari kerja, pengunjung kebanyakan dari turis asing karena mereka menyukai suasana alami dan sepi di Air Terjun Kembang Soka.
Baca Juga: 4 Fakta Polisi Tembak Debt Collector di Palembang: Buang Pistol ke Sungai, Status Mobil Over Kredit
Nama Kembang Soka disematkan untuk kawasan air terjun ini karena dahulu ada banyak pohon soka yang tumbuh di sini.
Masyarakat sekitar pun memberi nama destinasi ini dengan bunga pohon itu.
Meski masih alami, fasilitas penunjang wisata di sini sudah cukup lengkap.
Memang sederhana, tetapi warung makan, toilet, kamar mandi, dan musala sudah layak untuk memfasilitasi pengunjung.
Tiket masuk Air Terjun Kembang Soka hanya dibanderol sebesar Rp 6.000 namun mungkin berbeda saat-saat liburan tertentu.
Dana yang terkumpul nantinya digunakan untuk mengembangkan kawasan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.