JAKARTA, KOMPAS.TV- Kurma menjadi salah satu makanan yang dipilih untuk berbuka puasa. Buah jenis ini memiliki rasa manis dan mengenyangkan, cocok untuk dikonsumsi setelah menahan lapar seharian.
Kurma merupakan buah yang berasal dari tanaman di daerah beriklim kering dan gurun. Buah dari pohon palem ini bisa dikonsumsi langsung, tetapi umumnya melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
Kandungan serat dan kalori yang tinggi dalam kurma memang baik untuk tubuh. Akan tetapi, keduanya bisa menjadi bumerang bagi tubuh Anda jika dikonsumsi terlalu banyak.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Intip Rahasia Sukses Budidaya Kurma Barhee di Jember
Melansir laman Very Well Health, seseorang sebaiknya mengonsumsi sebatas 3 sampai 6 buah kurma per hari. Porsi ini akan memastikan manfaat kurma didapatkan dengan baik oleh tubuh.
Pada 100 gram kurma atau 4 sampai 5 buah ukuran sedang, mengandung 375 kalori, 81 gram protein, 67 gram karbohidrat, dan 6,25 gram lemak. Namun, kurma memiliki paling tidak 140 kalori.
Jumlah ini termasuk tinggi untuk ukuran buah yang kecil. Perempuan setiap hari direkomendasikan mengonsumsi 2.000 kalori dan laki-laki 2.500 kalori.
Makan kurma secara teratur dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penumpukan kalori. Jika dibiarkan maka akan menyebabkan penambahan berat badan.
Selain itu, seperempat cangkir kurma mengandung 2,7 gram serat. Sedangkan manusia dianjurkan mendapatkan 20 hingga 35 gram serat saja setiap harinya.
Terlalu banyak asupan serat dari kurma dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kelebihan gas, sembelit, kram perut, dan kembung. Kurma juga mengandung gula fruktosa yang tinggi, sekitar 30 gram untuk setiap dua buah.
Orang yang sulit mencerna fruktosa berpotensi terkena diare dan sakit perut setelah mengonsumsi terlalu banyak kurma. Kandungan gulanya yang tinggi, kurma dianggap sebagai makanan glikemik tinggi.
Artinya, kandungan karbohidrat di dalamnya cepat memengaruhi kadar gula darah. Jika dikonsumsi berlebihan, kurma berpeluang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Berikut dampak terlalu banyak makan kurma yang patut diwaspadai.
1. Meningkatkan risiko diabetes
Konsumsi buah kurma terlalu banyak adalah meningkatkan risiko penyakit diabetes. Resiko ini akan semakin berbahaya jika seseorang sudah memiliki riwayat diabetes sebelumnya.
Dalam satu butir kurma mengandung gula alami yang hampir setara 30 gram gula pasir. Kandungan gula yang tinggi tersebut membuat kurma dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tinggi.
Dari hasil penelitian di University Health News, kurma mengandung skor GI yang sedang dan tidak akan meningkatkan kadar gula darah. Namun, ketika dikonsumsi lebih dari tiga buah ternyata cukup berpengaruh terhadap glukosa, terutama bagi para penderita diabetes.
2. Memicu kegemukan
Meskipun kurma mengandung serat tinggi, kurma juga punya kandungan kalori yang tinggi sehingga mempengaruhi kenaikan berat badan. Saat Anda mengkonsumsi kurma terlalu banyak, berat badan akan melonjak tajam.
Dalam setiap gram buah kurma mengandung 2,8 kalori. Jika Anda menyantap lebih dari 3 butir kurma dalam sekali makan, ada puluhan hingga ratusan kalori yang masuk kedalam tubuh hanya dari buah kurma.
Belum lagi kalori yang disumbang dari makanan lainnya.
3. Gangguan pencernaan
Kandungan serat dalam kurma memang bagus untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, namun jika dikonsumsi sesuai porsi. Sementara jika dikonsumsi berlebihan, serat alami pada kurma ini justru memicu hadirnya masalah pencernaan.
Dalam 100 gram buah kurma mengandung 7.5 gram serat. Banyak ahli yang merekomendasikan kebutuhan serat harian orang dewasa sekitar 20 hingga 35 gram serat per harinya.
Sementara itu, satu porsi kurma menyumbang 7 hingga 13 persen kebutuhan serat yang dianjurkan. Apabila kurma dengan kandungan serat yang tinggi dimakan terlalu banyak maka akan hadir berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kram perut hingga sembelit.
Apalagi serat juga membantu memproduksi gas di dalam tubuh, sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.
4. Diare
Tak hanya sembelit atau susah buang air besar. Ternyata konsumsi kurma terlalu banyak juga menyebabkan diare.
Kandungan gula yang terlalu tinggi bisa memicu diare. Kondisi ini dapat terjadi karena sebagian rasa manis dari kurma berasal dari kandungan fruktosa, yaitu gula alami yang biasa terkandung pada buah dan sayuran.
Namun, tidak semua orang dapat mencerna fruktosa dengan baik. Gula yang masuk ke dalam tubuh kemudian melewati sistem pencernaan tidak dapat diserap dengan baik.
Efeknya, perut akan terasa melilit dan menyebabkan diare. Diare ini sebagai reaksi alami bakteri.
Baca Juga: Berwisata di Kebun Kurma di Kabupaten Karo
5. Menyebabkan hiperkalemia
Hiperkalemia adalah kondisi di mana kadar kalium menjadi terlalu tinggi dalam darah. Kurma adalah sumber yang kaya akan kalium, mengonsumsi terlalu banyak kurma dapat menyebabkan kondisi ini.
Kadar kalium darah yang ideal adalah antara 3,6 hingga 5,2 milimol per liter. Tingkat kalium darah yang lebih tinggi dari 7 milimol per liter bisa berisiko dan memerlukan penanganan medis segera.
Setiap butir kurma mengandung 167 miligram kalium, jika dikonsumsi sesuai porsi maka kalium dalam kurma akan bermanfaat untuk tubuh. Sebaliknya, kurma yang dikonsumsi berlebih membuat kandungan kalium dalam tubuh melonjak drastis.
6. Ruam kulit
Buah kering seperti kurma juga bisa menyebabkan ruam atau bintik kemerahan pada kulit. Kondisi ini terjadi karena sulfit.
Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur yang ada di buah-buahan kering.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.