Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri jenis ini ditularkan melalui kontak fisik dan saluran pernafasan.
Gejala yang timbul berupa radang tenggorokan, hilang nafsu makan, dan demam ringan. Dalam 2 hingga 3, akan hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil.
Komplikasi yang dapat diakibatkan dari penyakit difteri adalah gangguan pernafasan yang bisa berakibat kematian.
6. Campak
Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Myxovirus viridae measles.
Virus ini ditularkan melalui udara (percikan ludah) dari bersin atau batuk penderita.
Gejala awal yang timbul pada penyakit campak berupa demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis (mata merah) dan koplik spots (bintik-bintik putih yang muncul pada area mulut). Selain itu, timbul pula ruam pada muka dan leher.
Kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi yang diakibatkan dari penyakit campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga, infeksi saluran napas (pneumonia).
7. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati (penyakit kuning).
Penyakit hepatitis B dapat ditularkan dari suntikan yang tidak aman, transfusi darah, melalui hubungan seksual dan ibu ke bayi selama proses persalinan.
Gejala yang ditimbul berupa merasa lemah, gangguan perut, flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat, dan warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit.
8. Rubella
Measles rubella adalah penyakit menular yang terjadi akibat infeksi virus. Kondisi ini memiliki nama lain campak jerman, yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja.
Rubella merupakan penyakit yang berbeda dari campak, tetapi mereka memiliki kesamaan gejala, yakni munculnya ruam kemerahan pada kulit.
Wanita hamil dengan usia kehamilan belum 5 bulan harus lebih mewaspadai penyakit ini.
Pasalnya, penyakit ini berpotensi untuk menimbulkan sindrom rubella kongenital yang bisa berdampak pada bayi setelah kelahiran.
Virus rubella ditularkan melalui jalur pernafasan dan bereplikasi dalam nasofaring dan kelenjar getah bening.
Virus ini juga ditemukan dalam darah 5 hingga 7 hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh.
Rubella ditularkan melalui oral droplet, dari nasofaring atau rute pernafasan.
Gejala rubella pada anak biasanya berlangsung dua hari yang ditandai dengan ruam awal pada wajah yang menyebar ke seluruh tubuh, demam ren posterior limfadenopati servikal.
Sedangkan gejala pada anak yang lebih tua dan orang dewasa gejala tambahan berupa pembengkakan kelenjar, dingin seperti gejala, dan sakit sendi terutama pada wanita muda.
Baca Juga: Ayah Bunda Wajib Tahu! Ini Daftar 14 Vaksin yang Masuk Imunisasi Dasar Rutin Kemenkes
9. Haemofilus influenza
Haemophilus influenzae adalah bakteri gram-negatif yang merupakan penyebab beberapa jenis infeksi pada manusia.
Meskipun namanya mengandung "influenza", H. influenzae sebenarnya bukan penyebab flu (influenza).
Namun, bakteri ini dapat menyebabkan berbagai kondisi medis.
Termasuk infeksi saluran pernapasan atas (seperti sinusitis dan otitis media).
Infeksi saluran pernapasan bawah (seperti pneumonia), serta infeksi lainnya seperti meningitis, epiglotitis, dan infeksi pada kulit atau persendian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.