Meski terdengar aneh, water fasting dapat membuat Anda dehidrasi. Hal ini terjadi karena 20 hingga 30 persen asupan air harian Anda berasal dari makanan yang Anda makan.
Jika Anda minum air dalam jumlah yang sama tetapi tidak menyantap makanan, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup air.
Gejala dehidrasi meliputi pusing, mual, sakit kepala, sembelit, tekanan darah rendah, dan produktivitas rendah.
Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri. Kondisi ini dapat membuat Anda pusing, dan berisiko pingsan.
Jika Anda mengalami hipotensi ortostatik saat berpuasa, Anda mungkin perlu menghindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Pusing dan risiko pingsan dapat menyebabkan kecelakaan.
Jika Anda mengalami gejala ini selama puasa air, jenis puasa ini mungkin bukan pilihan yang baik untuk Anda.
Meski puasa air relatif singkat, ada beberapa kondisi yang bisa diperparah dengan puasa air. Orang dengan kondisi medis asam urat dan diabetes tidak boleh berpuasa air tanpa meminta saran dari profesional perawatan kesehatan.
Water fasting dapat meningkatkan produksi asam urat, faktor risiko serangan asam urat.
Baca Juga: Yadi Sembako Makin Tampan, Kurus Karena Turun 10 Kg Berkat Diet Air Putih
Water fasting juga dapat membuat kinerja otak menurun. Pasalnya, tubuh tidak menerima cukup nutrisi seperti vitamin dan protein.
Selain itu, muncul beberapa gejala masalah kesehatan, seperti mudah terkena migrain, sulit berkonsentrasi, kebingungan, mudah emosi, bahkan berhalusinasi.
Sumber : Healthline, Medical News Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.