Hal ini dapat dilihat pada karakter Sengkuni yang pernah mengalami penderitaan besar, hingga memengaruhi pembentukan karakternya yang jahat dan licik.
Baca Juga: Kaesang Soal Video Grace Natalie Datangi Moderator saat Jeda Debat Capres
Mengaitkan Sengkuni dengan politik kontemporer, kita melihat analogi dalam praktik politik adu domba yang sering terjadi.
Dalam kontestasi politik, seringkali terjadi manipulasi, penyebaran hoaks, dan black campaign yang mirip dengan taktik Sengkuni.
Fenomena ini mengajarkan kita untuk waspada dan kritis terhadap tindakan politik yang dapat memecah belah dan merugikan masyarakat.
Baca Juga: Kata Pakar soal Posisi Indonesia di Kerja Sama Selatan-Selatan
Sengkuni mengajarkan kita bahwa manusia memiliki dua sisi, baik dan jahat, yang dapat menonjol tergantung pada pengalaman dan kondisi yang dialami.
Ia juga menunjukkan bahwa hasrat berkuasa bisa membawa dampak buruk jika diperoleh dengan cara yang salah.
Dari Sengkuni, kita belajar pentingnya mengenal diri sendiri dan masyarakat agar tidak terjebak dalam permainan kekuasaan yang merugikan banyak pihak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.