JAKARTA, KOMPAS TV - Dalam beberapa waktu terakhir, perhatian publik kembali tertuju pada kondisi gangguan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD yang diidap oleh selebgram Indonesia, Fuji. Lantas, apa itu ADHD, gejala, faktor-faktor yang menyebabkan, hingga cara penanganannya?
Menurut laporan dari Kidshealth.org pada Selasa (6/6/2023), ADHD adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan dalam perkembangan dan aktivitas otak yang memengaruhi aspek perhatian, hiperaktivitas, dan pengendalian diri.
Sementara itu, menurut dosen Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, ADHD adalah kondisi gangguan mental di mana seseorang mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian pada suatu hal dan sulit untuk berdiam diri.
Mengutip laman Rumah Sakit Siloam, gangguan ADHD dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Mengutip Kompas.com, dokter biasanya melakukan diagnosis ADHD melalui beberapa tahap, meliputi:
Baca Juga: Kerap Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan ADHD dan Autisme
ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi, terutama pada masa kanak-kanak.
Secara umum, ADHD biasanya didiagnosis pertama kali pada masa kanak-kanak. Tetapi tidak jarang kondisi ini dapat terus berlanjut hingga dewasa.
Gejala ADHD pada anak melibatkan kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, atau menjadi terlalu aktif.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri ADHD pada anak:
ADHD memengaruhi sekitar 8,4% anak-anak dan 2,5% orang dewasa, menurut American Psychiatric Association.
Berikut adalah ciri-ciri ADHD pada orang dewasa:
Baca Juga: Marshanda Akui Pernah Dirukiah Gara-Gara Suka Ngamuk karena Penyakit Mental
Penyebab dan faktor risiko ADHD masih belum sepenuhnya diketahui, tetapi penelitian terkini menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting. Beberapa studi terbaru telah menghubungkan faktor genetik dengan ADHD.
Selain genetika, para ilmuwan tengah meneliti kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya, termasuk:
Walaupun demikian, anggapan bahwa ADHD disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan, terlalu banyak menonton televisi, pola asuh, atau faktor sosial dan lingkungan seperti kemiskinan atau disfungsi keluarga belum sepenuhnya terbukti.
Baca Juga: Kenali Eating Disorder, Salah Satu Penyakit Mental: Bukan untuk Disepelekan
Hingga saat ini, ADHD masih dianggap sebagai gangguan mental yang belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa pendekatan penanganan yang dapat membantu pengidap ADHD dalam menyesuaikan diri dengan rutinitas sehari-hari.
Berikut adalah beberapa langkah penanganan untuk individu dengan ADHD:
Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Kidshealth.org, Siloam
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.