Pada ōmisoka, kuil-kuil Buddha mengumumkan kedatangan tahun baru dengan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali menjelang tengah malam.
Keyakinan masyarakat Jepang adalah bahwa setiap bunyi lonceng memiliki kekuatan untuk menghilangkan kemarahan, kecurigaan, atau nafsu.
Bunyi lonceng terakhir, yang terdengar tepat saat tengah malam, melambangkan dimulainya tahun baru yang bebas dari energi negatif dan membawa harapan untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Di Jerman, perayaan tahun baru sering kali dikaitkan dengan simbol babi yang disebut Glücksschwein, atau babi keberuntungan.
Saat merayakan tahun baru, berbagai makanan lucu yang berbentuk babi, seperti marzipan, sering disajikan. Masyarakat Jerman meyakini bahwa memakan makanan seperti marzipan berbentuk babi ini dapat membawa keberuntungan dalam tahun yang baru.
Tradisi ini menciptakan suasana menyenangkan dan simbolis, di mana babi dianggap sebagai lambang keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang sukses.
Di Perancis, perayaan tahun baru menjadi momen meriah yang dirayakan dengan penuh semangat. Tradisi "le réveillon de la Saint-Sylvestre" dihiasi dengan penyajian berbagai makanan lezat, mulai dari lobster hingga tiram.
Masyarakat Perancis merayakan perayaan ini sebagai bagian dari tradisi yang disebut "kebangkitan" Santo Pelindung Tahun Baru, Saint-Sylvestre.
Makanan lezat yang disuguhkan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kenangan di malam tahun baru.
Tahun baru di Tiongkok, atau disebut juga sebagai Tahun Baru Imlek, secara khas diwarnai oleh nuansa merah. Selama perayaan ini, dekorasi berwarna merah dapat ditemui dengan melimpah di seluruh negeri.
Menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, merah dianggap sebagai simbol nasib baik dan kebahagiaan. Warna ini tidak hanya terlihat dalam dekorasi, tetapi juga dalam pakaian, kue-kue khas, dan berbagai elemen perayaan lainnya.
Tradisi ini menciptakan atmosfer yang ceria dan penuh harapan selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Salah satu tradisi unik dalam perayaan tahun baru yang penuh antusiasme dan juga dinantikan oleh masyarakat global adalah penglepasan bola di New York City, Amerika Serikat.
Tradisi ini dimulai sejak tahun 1907 dan terus berlanjut hingga saat ini. Pada malam tahun baru, masyarakat berkumpul di Times Square, New York City, untuk menyaksikan bola tersebut dijatuhkan secara dramatis pada tepat tengah malam saat pergantian tahun.
Peristiwa ini telah menjadi simbol perayaan Tahun Baru di Amerika Serikat dan seringkali menjadi sorotan dunia yang disaksikan oleh jutaan orang melalui siaran televisi.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Wilayah Ini Alami Cuaca Ekstrem 29-30 Desember 2023, BMKG: Waspada Hujan Lebat
Di Denmark, tradisi tahun baru menarik karena dirayakan dengan melemparkan piring yang umumnya dianggap negatif di berbagai budaya.
Namun, di Denmark, pada malam tahun baru, masyarakatnya justru sengaja melemparkan piring hingga pecah di depan rumah teman atau keluarga mereka. Makin banyak pecahan dan semakin hancur piringnya, makin besar keberuntungan yang dipercayai akan didapatkan.
Selain pemecahan piring, tradisi unik lainnya di Denmark adalah melompat dari atas kursi saat malam tahun baru, tepat pada tanggal 31 Desember.
Melompat dari atas kursi diartikan sebagai simbolisasi untuk melompat ke awal Januari 2024. Kedua tradisi ini menciptakan momen yang unik dan penuh semangat untuk menyambut tahun baru di Denmark.
Di Kolombia, terdapat tradisi unik yang dapat ditemui saat perayaan tahun baru. Masyarakat lokal sering terlihat berlari mengelilingi kompleks rumah mereka sambil membawa koper kosong.
Tradisi ini diyakini membawa simbolisme positif terkait perjalanan dan petualangan. Masyarakat Kolombia percaya bahwa melibatkan diri dalam kegiatan ini pada malam tahun baru dapat menjamin tahun yang baru penuh dengan kegiatan traveling atau perjalanan yang menyenangkan.
Tradisi ini menciptakan semangat yang ceria dan harapan akan petualangan baru di masa depan.
Di Amerika Latin, khususnya dalam beberapa negara, perayaan tahun baru sering kali melibatkan tradisi yang unik terkait pemilihan pakaian dalam dengan warna-warna tertentu.
Masyarakat setempat meyakini bahwa warna pakaian dalam yang dipilih pada malam tahun baru dapat membawa keberuntungan selama 12 bulan berikutnya.
Sebagai contoh, warna kuning diartikan sebagai simbol keberuntungan, warna merah melambangkan cinta, dan warna putih mewakili kedamaian.
Tradisi ini menciptakan suasana yang berwarna-warni dan menyenangkan, dengan harapan bahwa pemilihan warna pakaian dalam yang tepat akan membawa keberuntungan dan positivitas sepanjang tahun yang baru.
Di Skotlandia dan beberapa negara di bagian Utara Inggris, terdapat tradisi unik dalam perayaan tahun baru yang melibatkan apa yang disebut sebagai "first footer."
Masyarakat Skotlandia meyakini bahwa individu yang pertama kali melintasi pintu rumah setelah tengah malam di malam tahun baru dapat mempengaruhi keberuntungan rumah tersebut sepanjang tahun tersebut.
Ada kepercayaan khusus terkait dengan karakteristik fisik "first footer," di mana laki-laki yang berambut gelap atau berkulit gelap dianggap membawa keberuntungan.
Tradisi ini menciptakan momen kegembiraan dan antisipasi saat orang-orang menunggu "first footer" yang akan membawa harapan dan keberuntungan di malam pergantian tahun.
Sumber : The Pioneer Woman dan Good House Keeping
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.