Apabila berada di keramaian atau tidak bisa menghindari berada di dekat orang yang sedang sakit, maka penting untuk memnggunakan masker dengan benar, melakukan etika batuk dan menghindari berbagai barang pribadi.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah memperkenalkan jenis antigen Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia dalam imunisasi nasional. Imunisasi PCV diberikan sebanyak dua kali saat berusia 0 hingga 11 bulan dan sebanyak satu kali saat anak usia 12 hingga 24 bulan.
Meski vaksin tidak dapat mencegah semua penyebab dari pneumonia. Pemberian vaksin lebih baik daripada tidak mendapatkan vaksin pneumonia.
Orang-orang yang telah divaksinasi masih mengalami pneumonia cenderung mengalami infeksi yang ringan, lebih sedikit risiko komplikasi serius, dan penyembuhan pneumonia lebih cepat.
Menururtn American Lung Association, perokok berisiko tinggi mengalami pneumonia. Sebab, merokok dapat mencegah paru-paru menyaring udara yang masuk dengan baik dan mengganggu kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Perokok juga menjadi kelompok rentan sehingga disarankan mendapatkan vaksin pneumokokus. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari kebiasaan merokok sehingga dapat menurunkan risiko pneumonia.
Menurut WebMD, menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu paru-paru lebih kuat dan mampu melawan infeksi dengan lebih baik.
Baca Juga: Kemenkes: Fatalitas Bakteri Mycoplasma Pneumoniae Lebih Rendah dari Covid, Obatnya Bisa Pakai BPJS
Daya tahan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Daya tahan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh melawan infeksi pneumonia.
Ada beberapa cara untuk menjaga daya tahan tubuh seperti mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, olahraga secara rutin dan tidur yang cukup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.