JAKARTA, KOMPAS.TV - Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan alami seperti rempah-rempah, tanaman obat, dan bahan-bahan lainnya.
Jamu sering digunakan untuk tujuan kesehatan dan pengobatan tradisional serta memiliki beragam manfaat tergantung pada bahan-bahan yang digunakan.
Beberapa manfaat umum jamu melibatkan dukungan kesehatan, peningkatan daya tahan tubuh, dan pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi seperti gangguan pencernaan, flu, atau masalah kulit.
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki banyak jenis rempah-rempah atau tumbuhan herbal sehingga banyak pula jenis-jenis jamu di berbagai daerah.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemkes), berikut 7 jamu herbal yang sering dikonsumsi di Indonesia.
Minuman herbal ini memiliki salah satu kata yang paling didambakan dalam namanya yaitu 'singset' berarti langsing atau ramping.
Efek itulah yang membuat resep tradisional ini begitu populer khususnya di kalangan wanita.
Sebagian besar masyarakat juga menyebut ada manfaat lain dari Jamu Galian Singset seperti kulit yang lebih halus, aroma tubuh yang harum, dan organ kewanitaan yang lebih kencang.
Baca Juga: Seorang Dokter Jalankan Bisnis Jamu Modern, Penjualan Tembus Hingga ke Negara Amerika Serikat
Resep ini menggunakan temulawak, jahe, kunyit, serai, dan kayu manis, dicampur asam jawa, ketumbar, dan merica, semuanya dihaluskan dan direbus.
Kunyit, Kunir atau Termeric, mempunyai khasiat untuk mengobati nyeri dan anti inflamasi (peradangan).
Di Asia Selatan, kunyit telaj digunakan lebih dari 4000 tahun sebagai obat terbaik untuk mengatasi nyeri terutama karena inflamasi.
Dalam sebuah studi menyebutkan, kandungan Curcumin yang ditemukan dalam kunyit mampu meredakan nyeri pada artritis lebih baik dari obat anti inflamasi Natrium Diclofenac, dan sama efektifnya dengan obat Ibuprofen.
Selain untuk obat anti inflamasi, kunyit juga dipercaya untuk mengurangi nyeri menstruasi, tekanan darah tinggi hingga menurunkan berat badan.
Biasanya kunyit dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat jamu Kunir Asam, Bahan utama yang digunakan meliputi buah asam ditambah kunyit, kadang-kadang ada yang dicampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, kedawung, dan air jeruk lemon. Gula merah dicampur dengan gula putih dan sedikit garam digunakan sebagai pemanis.
Masyarakat jawa menyebut jamu ini sebagai ‘adem-ademan’ atau ‘seger-segeran’, yang dipercaya untuk menyegarkan tubuh, mengatasi nyeri tenggorokan, mendinginkan perut dan mempercepat menstruasi serta untuk menurunkan tekanan darah dan mengatasi konstipasi.
Seperti namanya, dua bahan utama minuman herbal ini adalah laos (lengkuas) dan mengkudu (buah mengkudu atau buah keju).
Baca Juga: Jamu Resmi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Jamu ini mampu memberikan efek menghangatkan tubuh. Selain itu, minuman herbal tradisional ini juga membantu meredakan berbagai ketidaknyamanan perut termasuk kram menstruasi.
Kudu-Laos bagusuntuk diminum olah anak-anak dan orang dewasa. Apabila dikonsumsi secara teratur, juga dapat membantu mengatasi hipertensi dan meningkatkan nafsu makan.
Untuk membuat Jamu Kudu-Laos ini, cincang laos dan mengkudu lalu seduh bersama. Bisa juga menambahkan bahan lain seperti asam jawa, bawang putih, cabai puyang, garam, dan merica untuk menambah cita rasa.
Temulawak atau jahe jawa adalah rempah-rempah asli Indonesia yang telah lama digunakan sebagai pengobatan untuk berbagai masalah kesehatan.
Manfaat yang dipunyai temulawak yakni bisa meredakan mual, pusing, gejala pilek, dan meningkatkan nafsu makan, terutama pada anak-anak.
Jamu temulawak biasanya dibuat dengan mencampur rimpang temulawak, kencur, asem kawak tanpa biji, gula aren, daun pandan segar, dan jinten.
Paitan atau Pahitan, sesuai namanya, merupakan jenis jamu yang mengandung bahan herbal dengan rasa pahit, seperti sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, widorolaut, doroputih, babakan pule, adas, dan empon-empon.
Menurut sebuah studi, jamu ini memiliki manfaat tradisional untuk cuci darah, menghilangkan gatal, biduran, penambah nafsu makan, diabetes, bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung, pegal-pegal, dan pusing.
Baca Juga: Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Begini Sejarah dan Perkembangan Jamu di Indonesia
Meskipun rasanya tidak enak, jamu ini telah terbukti bermanfaat dalam mengatasi gangguan sistem pencernaan dan juga dapat membantu dalam mengatasi luka terbuka, demam, kekakuan, dan sakit kepala.
Beras kencur dipercaya memiliki manfaat untuk mencegah rasa sakit dan nyeri setelah bekerja keras. Selain itu, diyakini dapat merangsang nafsu makan, meningkatkan kesehatan tubuh.
Bahan utamanya adalah beras dan kencur, dicampur dengan kedawung, jahe, kapulogo, asam kawak, temukunci, kayu keningar, kunyit, kapur, pala, coklat gula pasir, dan gula putih.
Rasanya yang segar dan enak menjadikannya jamu favorit di Indonesia.
Kencur, atau jahe pasir, kaya akan seng dan mineral, sering digunakan dalam masakan dan obat tradisional di Asia.
Kombinasi dengan beras dan rempah-rempah lainnya diyakini dapat mendukung penurunan kolesterol, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Cabai Jawa, atau yang dikenal sebagai cabai Puyang/Lempuyang, merupakan rempah-rempah yang umum digunakan sebagai bumbu dalam masakan tradisional.
Jamu puyang sering digunakan sebagai obat untuk mengatasi kelelahan, kekakuan, mencegah masuk angin, meningkatkan energi, mengurangi perut kembung, dan mengatasi berbagai kondisi seperti beri-beri, reumatik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, serta sesak napas.
Jamu ini kaya akan zat besi dan nutrisi, membantu produksi sel darah merah, dan mencegah anemia.
Bahan untuk membuat jamu ini meliputi puyang, temuireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunyit, merica, kedawung, keningar, asam jawa, dan temukunci. Pemanisnya menggunakan gula merah, gula putih, dan garam.
Baca Juga: UNESCO Akui Budaya Jamu Sehat sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.