JAKARTA, KOMPAS.TV- Sensory play adalah jenis permainan yang melibatkan penggunaan berbagai indera anak, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan penciuman. Tujuannya untuk mendorong eksplorasi, kreativitas, dan pembelajaran.
Selain itu, setiap pengalaman baru yang anak-anak alami dengan indera berbeda, membangun koneksi saraf yang menumbuhkan arsitektur otak mereka. Sensory play juga mengatasi dua sistem sensorik yang sering diabaikan, yaitu sistem proprioseptif dan vestibular.
Sensory play memegang peranan yang penting dalam pembelajaran dan perkembangan anak, sejak lahir hingga usia dini. Sebab, sebagian besar pembelajaran datang melalui kemampuan dalam menggunakan indera untuk menyimpan informasi.
Baca Juga: Sosialisasi Kegiatan Literasi Lewat Permainan Anak
Sensory play juga memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak, baik secara fisik, kognitif, maupun sosial-emosional. Berikut ini beberapa manfaat sensory play untuk anak yang dikutip dari laman Miracle Recreation.
Sensory play membantu membangun koneksi antarsaraf di otak anak, yang penting untuk perkembangan kognitif, seperti belajar, berpikir, dan mengingat. Ketika anak bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, mereka akan menggunakan berbagai indra mereka.
Hal ini akan merangsang otak mereka untuk membentuk lebih banyak koneksi antarsaraf. Koneksi antarsaraf ini penting untuk perkembangan kognitif anak, karena memungkinkan mereka untuk belajar, berpikir, dan mengingat dengan lebih baik.
Sensory play membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa mereka. Ketika anak bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, mereka akan belajar menggunakan kata-kata untuk menggambarkan apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, cium, dan cicipi.
Misalnya, ketika anak bermain dengan pasir, mereka akan belajar menggunakan kata-kata seperti "lembab", "halus", dan "kering" untuk menggambarkan tekstur pasir. Ketika anak bermain dengan air, mereka akan belajar menggunakan kata-kata seperti "dingin", "panas", dan "berbuih" untuk menggambarkan suhu dan tekstur air.
Dengan menggunakan kata-kata untuk menggambarkan pengalaman mereka, anak-anak akan mengembangkan keterampilan berbahasa mereka secara bertahap.
Sensory play membantu anak mengembangkan keterampilan motorik kasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat. Selain itu, sensory play juga membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti memegang pensil, menggunting, dan mengancing baju.
Misalnya, ketika anak bermain pasir, mereka akan menggunakan otot-otot besar mereka untuk mengangkat dan memindahkan pasir. Ketika anak bermain dengan air, mereka akan menggunakan otot-otot kecil mereka untuk memegang gelas air dan menuangkan air.
Dengan bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, anak-anak akan mengembangkan keterampilan motorik mereka secara bertahap.
Sensory play memberi anak kesempatan untuk bereksplorasi dan menggunakan kreativitas mereka. Ketika anak bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, mereka dapat menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan hal-hal baru.
Misalnya, ketika anak bermain dengan tepung dan air, mereka dapat membuat kue, roti, atau bahkan patung. Ketika anak bermain dengan gelembung sabun, mereka dapat membuat berbagai bentuk dan ukuran gelembung sabun.
Dengan bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, anak-anak akan mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka secara bertahap.
Baca Juga: Permainan Anak Tradisional Kembali Dilestarikan
Sensory play dapat membantu anak belajar mengelola emosi mereka. Ketika anak merasa bosan, kesal, atau cemas, sensory play dapat membantu mereka untuk menenangkan diri dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat.
Misalnya, ketika anak merasa bosan, mereka dapat bermain dengan gelembung sabun untuk mengalihkan perhatian mereka. Ketika anak merasa kesal, mereka dapat bermain dengan pasir untuk melepaskan emosi mereka. Ketika anak merasa cemas, mereka dapat bermain dengan musik untuk menenangkan diri.
Dengan bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, anak-anak akan belajar mengelola emosi mereka secara bertahap.
Sensory play dapat membantu anak meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ketika anak berhasil menyelesaikan tugas atau tantangan dalam sensory play, mereka akan merasa bangga dengan diri mereka sendiri.
Misalnya, ketika anak berhasil membuat kue tepung dan air, mereka akan merasa bangga dengan kemampuan mereka. Ketika anak berhasil membuat gelembung sabun besar, mereka akan merasa bangga dengan kemampuan mereka.
Dengan bermain dengan berbagai bahan dan tekstur, anak-anak akan meningkatkan rasa percaya diri mereka secara bertahap.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.