JAKARTA, KOMPAS TV - Hari Osteoporosis Sedunia pada tanggal 20 Oktober adalah saat yang tepat untuk lebih memahami dan meningkatkan kesadaran tentang osteoporosis.
Dikutip dari Kompas.com, penyakit tulang keropos atau osteoporosis merupakan kondisi dimana kepadatan tulang mengalami penurunan yang mengakibatkan massa tulang menjadi rendah dan tulang menjadi rapuh.
Penurunan kepadatan tulang ini terjadi karena ketidakseimbangan antara deposisi mineral dan penyerapan pada jaringan tulang.
Hal ini menyebabkan ukuran rongga pada tulang semakin besar dari bentuk normalnya, sehingga mengurangi kekuatan dan kepadatan tulang, serta menyebabkan bagian luar tulang melemah dan menipis.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya berisiko tinggi mengalami patah tulang secara tiba-tiba saat beraktivitas, seperti ketika sedang berdiri, berjalan, dan membungkuk.
Hari Osteoporosis Sedunia sangat penting untuk diperingati sebagai momen dalam memberikan kesadaran kepada diri sendiri dan orang lain. Dikutip dari National Today, berikut adalah sejarah hingga pentingnya Hari Osteoporosis Sedunia.
Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) adalah acara tahunan yang disponsori oleh International Osteoporosis Foundation (IOF). Acara ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang osteoporosis.
Hari Osteoporosis Sedunia pertama kali dimulai di Inggris pada tanggal 20 Oktober 1996, dengan dukungan Komisi Eropa. Ini adalah langkah awal dalam peningkatan kesadaran tentang osteoporosis.
Baca Juga: Cara Ampuh Terbebas dari Kolesterol Tinggi dan Menjaga Tulang yang Osteoporosis - Bincang Etalase
Sebelum tahun 1994, osteoporosis bahkan tidak dianggap sebagai penyakit utama.
Namun, pada tahun 1998, dua organisasi utama, European Foundation for Osteoporosis (EFFO) yang didirikan pada tahun 1987 dan International Federation of Societies on Skeletal Diseases (IFSSD) yang dimulai pada tahun 1995, bergabung untuk membentuk International Osteoporosis Foundation (IOF).
Hal tersebut merupakan titik balik dalam upaya global untuk melawan osteoporosis.
Pada tahun 1990-an, World Health Organization (WHO) dan United Nations atau PBB ikut mensponsori Hari Osteoporosis Sedunia dengan IOF. Sejak saat itu, IOF telah menjadi garda terdepan dalam mensponsori berbagai acara peningkatan kesadaran di seluruh dunia.
Baca Juga: Punya Keluhan Terkait Sakit Lutut, Osteoporosis atau Penyempitan Saraf? Ini Penjelasannya
Mengenakan pakaian serba putih untuk memperingati Hari Osteoporosis Sedunia dapat menarik perhatian orang lain. Selain itu, kamu juga dapat memulai percakapan tentang kesehatan tulang.
Kamu dapat melakukan tes kepadatan tulang untuk mengetahui faktor risiko osteoporosis. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mengamati pola makan, asupan vitamin, dan rutinitas olahraga untuk menjaga kekuatan tulang.
Membagikan informasi tentang osteoporosis melalui media sosial atau percakapan pribadi kepada orang di sekitarmu agar memahami risiko osteoporosis dan cara menjalani hidup yang lebih sehat.
Baca Juga: Temukan Solusi Hadapi Osteoporosis dan Penurunan Metabolisme di Bincang Etalase
Hari Osteoporosis Sedunia dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan osteoporosis, mengenali ancaman, dan mengambil tindakan preventif.
Tidak hanya itu, Hari Osteoporosis Sedunia diharapkan dapat memberikan semangat untuk menjaga tulang agar tetap sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan melakukan rutinitas sehari-hari yang mendukung kepadatan tulang. Bukan hanya pada Hari Osteoporosis Sedunia, tetapi juga sepanjang tahun.
Sumber : National Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.