Kompas TV lifestyle kesehatan

Hari Kesadaran Diseksi Aorta: Mengenal Gejala Penyakit Hingga Pencegahannya

Kompas.tv - 20 September 2023, 08:59 WIB
hari-kesadaran-diseksi-aorta-mengenal-gejala-penyakit-hingga-pencegahannya
Ilustrasi Lansia yang Mengalami Nyeri di Bagian Dada Akibat Diseksi Aorta (Sumber: Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Iman Firdaus

Diseksi aorta mungkin sulit didiagnosis. Kondisi dan gejalanya dapat disalahartikan sebagai penyakit lain. Hal ini dikarenakan diseksi aorta dapat menyebabkan kerusakan serius dalam waktu singkat, maka dari itu diperlukan diagnosis dan penanganan yang cepat.

Tanpa penanganan yang cepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti;

  • Ruptur aorta,
  • Tamponade jantung,
  • Serangan jantung,
  • Henti jantung mendadak,
  • Regurgitasi aorta,
  • Kegagalan organ,
  • Gagal jantung.

Dokter dapat mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan CT scan Aorta untuk melihat robekan dengan jelas dan akurat. Pemindaian ini juga dapat membantu mengidentifikasi area target untuk pembedahan. Tidak hanya itu, Dokter juga dapat menggunakan;

  • Rontgen dada,
  • CT scan dengan kontras yang ditingkatkan,
  • Pemindaian MRI dengan angiografi,
  • Ekokardiogram transesofagus (TEE). TEE melibatkan alat yang memancarkan gelombang suara ke tenggorokan hingga mendekati area setinggi jantung. Kemudian, gelombang ultrasound akan menghasilkan gambar jantung dan aorta.

Penanganan Diseksi Aorta

Diseksi aorta adalah kondisi medis darurat yang jika tidak ditangani, akan menambah angka kematian. Diseksi aorta dapat ditangani dengan melakukan pembedahan, terutama untuk diseksi aorta tipe A. 

Pembedahan jantung terbuka dapat dilakukan untuk memperbaiki diseksi dan kerusakan sekaligus meningkatkan aliran darah. Dokter bedah dapat membuat sayatan bedah pada dada atau perut untuk memperbaiki aorta. Pada beberapa kasus, penderita diseksi aorta tipe A dapat menerima katup prostetik atau aorta asenden prostetik.

Untuk diseksi aorta tipe B, pembedahan endovaskular juga dapat dilakukan untuk memperbaiki aorta atau memasang stent, yaitu tabung berongga yang ditempatkan di dalam tubuh untuk menyokong jalur yang tersumbat.

Jenis pembedahan ini tidak terlalu invasif dibandingkan pembedahan jantung terbuka. Pembedahan ini juga dapat dilakukan pada orang dengan diseksi aorta tipe B yang rumit.

Setelah prosedur, Dokter dapat memantau di rumah sakit untuk kemungkinan komplikasi, termasuk stroke dan cedera ginjal akut.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap 6 Penyakit yang Berkaitan dengan Polusi Udara, Kasus ISPA Meningkat

Pencegahan Diseksi Aorta


 

Diseksi aorta dapat dicegah dengan menjalani pemeriksaan ultrasonigrafi atau aneurisma aorta, terutama untuk pria berusia 65 hingga 75 tahun yang merupakan mantan perokok atau perokok aktif saat ini. Dengan melakukan pemeriksaan, maka peluang untuk bertahan hidup akan meningkat.

Jika memiliki penyakit jantung atau kondisi lain yang berhubungan dengan jantung, sangat penting untuk;

  • Segera laporkan gejala apapun yang dialami,
  • Lakukan pemeriksaan rutin,
  • Selalu memprioritaskan kesehatan jantung melalui diet dan olahraga,
  • Minum obat, termasuk obat tekanan darah dan kolesterol, sesuai petunjuk dokter.




Sumber : Healthline.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x