6 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Madu untuk Mengobati Luka Bakar

KOMPAS TV - Madu identik sebagai salah satu pangan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Salah satunya untuk mengobati luka bakar dengan ketebalan parsial atau luka bakar superfisial.

Ketika mengalami luka bakar ringan atau luka bakar tingkat pertama, maka diperlukan perawatan di rumah untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan saat penyembuhan.

Meskipun madu kelas medis adalah pilihan populer untuk perawatan di rumah, madu hanya aman digunakan pada luka bakar tertentu.

Kamu dapat mengobati beberapa luka bakar ringan di rumah dengan pengobatan alami, tetapi sebelum melakukannya, kamu harus memahami berbagai jenis luka bakar.

Klasifikasi Luka Bakar

Berikut klasifikasi luka bakar, menurut National Institute of General Medical Sciences:

• Luka bakar tingkat pertama. Luka bakar ringan ini terasa nyeri dan menyebabkan kemerahan ringan pada lapisan luar kulit.
• Luka bakar tingkat kedua. Luka bakar ini lebih parah daripada luka bakar ringan karena dapat memengaruhi lapisan bawah kulit dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, melepuh, dan kemerahan.
• Luka bakar tingkat ketiga. Luka bakar yang sangat serius ini dapat merusak atau menghancurkan kedua lapisan kulit. Luka bakar ini membutuhkan perhatian medis segera.
• Luka bakar tingkat keempat. Selain cedera akibat luka bakar tingkat ketiga, luka bakar tingkat keempat juga meluas ke dalam lemak. Sekali lagi, diperlukan perhatian medis segera.

Selain keempat klasifikasi utama tersebut, luka bakar tingkat kelima meluas ke dalam otot, sedangkan luka bakar tingkat keenam meluas ke tulang.

Baca Juga: Dari Madu hingga Ginseng, 6 Bahan Alami Ini Dipercaya Dapat Mengatasi Kerutan, Apa Saja?

Madu untuk Mengobati Luka Bakar

Dilansir Healthline, berikut ini enam hal yang harus diketahui tentang madu untuk mengobati luka bakar

1. Selalu gunakan madu kelas medis

Madu kelas medis disterilkan dan mengandung madu dari lebah yang mengumpulkan serbuk sari dari pepohonan di Australia dan Selandia Baru.

Sebuah artikel yang ditulis oleh Kimberley Oropeza, BSN, RN, WCC pada 2014 dan dipublikasikan dalam journals.lww.com, melaporkan bahwa penggunaan madu kelas medis saat ini terdiri dari luka bakar tingkat pertama dan kedua, luka akut dan kronis, lecet, ulkus tekanan, dan ulkus tungkai dan kaki.

Seorang dokter dan penasihat medis dr. Robert Williams, MD, mengatakan bahwa produk madu kelas medis tersedia dalam bentuk gel, pasta, dan ditambahkan ke dalam perekat, alginat, dan balutan koloid.

2. Madu aman digunakan pada luka bakar ringan hingga sedang

Jika kamu mengalami luka bakar ringan hingga sedang, kamu dapat menggunakan madu untuk mengatasi luka tersebut.

Sebuah artikel yang ditulis oleh Reza Yaghoobi, Afshin Kazerouni, dan Ory kazerouni pada tahun 2013 yang dipublikasikan dalam Jundishapur J Nat Pharm Prod menemukan bahwa madu memiliki sifat antibakteri, antivirus, anti-inflamasi, dan antioksidan.

Jika kamu mengalami luka bakar yang melebihi tahap sedang, pastikan untuk segera menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan.

3. Madu dapat meningkatkan penyembuhan luka

Sebuah literature review yang ditulis oleh Andrew B Jull, Nicky Cullum, Jo C Dumville, Maggie J Westby, Sohan Deshpande, dan Natalie Walker pada tahun 2015 yang dipublikasikan dalam PubMed Central menilai efek madu dibandingkan dengan obat oles untuk luka akut, seperti luka bakar.

Ditemukan bahwa penggunaan madu secara topikal dapat menyembuhkan luka bakar dengan ketebalan parsial lebih cepat daripada perawatan lain, seperti kasa parafin, linen steril, lapisan poliuretan, atau membiarkan luka bakar terbuka.

4. Carilah produk madu yang memiliki reputasi baik

Sebelum kamu hendak membeli madu, lakukan penelitian tentang berbagai produsen yang menjual madu aman untuk luka bakar. 

Baca Juga: Wow Seru! Menikmati Madu Langsung dari Sarang Lebah

5. Penggunaan madu yang aman membutuhkan langkah-langkah khusus

"Saat menggunakan madu kelas medis, hal pertama yang harus dilakukan adalah kunjungan ke dokter untuk menilai luka dan memastikan tidak ada infeksi atau perlu intervensi bedah," kata dr. Robert Williams, MD.

Williams juga mengatakan bahwa madu yang steril dapat dioleskan hingga tiga kali sehari, dengan mengganti balutan luka setiap hari.

6. Hindari penggunaan madu pada bagian tubuh tertentu

Lewati pengobatan rumahan dan dapatkan bantuan medis untuk luka bakar apa pun yang mencakup area yang lebih sensitif seperti:

• Tangan,
• Wajah,
• Kaki,
• Area selangkangan.

Kamu juga harus menemui dokter untuk berkonsultasi dan menghindari perawatan luka bakar di rumah jika luka bakar tingkat pertama meliputi area yang luas, biasanya berdiameter lebih dari 3 inci, atau luka bakar pada bayi.