Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Sebagaimana kapan Nabi Muhammad dilahirkan, ada juga beberapa pendapat mengenai kapan awal mula Maulid Nabi dilaksanakan.
Sebagian sumber mengatakan, peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah.
Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabiul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran dengan mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Buka Suara soal Polusi Jabodetabek, Singgung 2 Faktor Penyebab
Sejak tiga hari sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah menyembeli ribuan kambing dan unta untuk hidangan para hadirin.
Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi.
Sementara itu, ada pendapat lain yang menyebut bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.
Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa Perang Salib.
Adapun versi lain menyebutkan bahwa kemunculan Maulid Nabi terjadi pada masa Dinasti Daulah Fathimiyah di Mesir pada akhir abad 4 Hijriyah atau 12 Masehi.
Sumber : kemenag.go.id, an-nur.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.