Namun perlu diingat, tidak disarankan untuk mengurangi kalori terlalu drastis, sebab, hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Baca Juga: Cegah Obesitas, Mahasiswa Polines Semarang Ciptakan Sendok Penghitung Kalori
Mengurangi kalori saja, tidak cukup. Akan lebih efektif apabila tubuh ikut bergerak untuk mengubah protein menjadi otot atau tujuan lain. Dengan ini tubuh akan merespon perubahan pemasukan kalori dengan baik dan tetap bugar.
Sebenarnya perhitungan untuk defisit kalori cukup sederhana.
Contohnya, jika kebutuhan kalori harian adalah 2.500 kalori, maka konsumsi kalori bisa dikurangi menjadi 1.800-2.000 kalori per hari untuk menciptakan defisit 500 kalori.
Sehingga apabila konsumsi dibagi menjadi tiga atau dalam artian 3 kali sehari, kalori yang dikonsumsi dalam sekali makan adalah 600-700 kalori per porsi makan.
Jangan lupa untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak mengorbankan kesehatan. Perlu diingat bahwa kebutuhan kalori setiap individu adalah berbeda. Hal ini di antaranya didasarkan pada berat badan tinggi badan, tingkat aktivitas fisik, usia dan faktor-faktor lainnya.
Baca Juga: Jangan Asal Defisit Kalori untuk Menghindari Berat Badan Susah Turun Gampang Naik!
Oleh sebab itu, ada beberapa rekomendasi makanan yang bisa dicoba untuk mendukung defisit kalori yang membuat tubuh kenyang lebih lama.
Akan lebih baik apabila Anda mengkonsultasikan dengan ahli gizi atau profesional medis sebelum memulai program defisit kalori atau perubahan pola makan yang signifikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.