JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut cara pengobatan penyakit antraks kepada manusia yang terinfeksi.
Di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), muncul kasus penyakit antraks yang mengakibatkan tiga warga meninggal dunia.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/7/2023), Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan, ada 85 warga positif antraks.
Hal tersebut dikarenakan warga mengonsumsi daging sapi yang terjangkit antraks.
Jika terinfeksi pada manusia, lantas bagaimana pengobatan penyakit antraks?
Sebelum mengetahui bagaimana cara pengobatannya, perlu diketahui apa yang disebut sebagai penyakit antraks.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, antraks, yang juga dikenal sebagai penyakit Woolsorters, adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menginfeksi hewan maupun manusia.
Antraks dapat menular melalui tiga cara utama, yakni melalui paparan langsung terhadap spora Bacillus anthracis, mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, atau kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi oleh spora tersebut.
Pada manusia, antraks dapat menginfeksi kulit, saluran pernapasan, atau saluran pencernaan. Gejala antraks pada kulit biasanya berupa lesi kulit yang muncul dengan pembengkakan dan nyeri.
Antraks paru-paru dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk berdahak berdarah, sesak napas, dan sakit dada. Sedangkan antraks usus dapat menimbulkan gejala mual, muntah, diare berdarah, dan nyeri perut.
Baca Juga: 85 Warga Gunungkidul Poisitif Antraks, Diduga Konsumsi Hewan Ternak yang Mati Karena Sakit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.