Baca Juga: Anjing Rabies Sebabkan 8 Orang Meninggal Dunia, Pemkab Sintang Tetapkan KLB!
Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya.
Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala-gejala yang berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah.
Berikut gejala rabies pada manusia:
Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.
Sumber penular utama dari penyakit rabies adalah anjing, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
Baca Juga: 8 Orang Meninggal Akibat Digigit Anjing Rabies, Pemerintah Kabupaten Sintang Tetapkan KLB!
Di luar negeri, disamping ke 3 hewan diatas, dapat juga ditularkan melalui gigitan binatang seperti serigala, kelelawar, skunk, dan racoon.
Gejala dan tanda rabies pada hewan ada dua tipe yaitu, tipe ganas terdiri dari stadium prodromal, eksitasi dan paralise dan tipe jinak.
Berikut gejala rabies pada hewan:
1. Tipe ganas
Stadium prodromal (2 – 3 hari), gejala : malaise, tidak mau makan, agak jinak, demam sub febris, refleks kornea menurun
Stadium eksitasi (3 – 7 hari), gejala: reaktif dengan menyerang, dan menggigit benda bergerak, pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, strabismus, ejakulasi spontan
Stadium paralisis, gejala : ekor jatuh, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva (ludah) berhamburan, kaki belakang terseret.
2. Tipe Jinak (dumb)
Umumnya stadium ini muncul setelah stadium paralisis, anjing ini terlihat diam, berpenampilan tenang namun akan ganas kalau didekati.
Sumber : Kompas TV, kemkes.go.id, Tribun Bali
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.