Dalam konteks medis, polusi udara berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan berbahaya seperti preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Jika aliran nutrisi ke janin terganggu, bayi mungkin tidak bisa berkembang atau tumbuh dengan baik.
Ini bisa mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah, atau dalam kasus yang lebih parah, lahir prematur.
Baca Juga: Kualitas Udara di Jakarta Tidak Sehat, Dokter Imbau Pakai Masker dan Gunakan Air Purifier
Dokter Dinda memberikan beberapa rekomendasi untuk melindungi ibu hamil dan janin dari dampak polusi udara.
Salah satunya dengan menggunakan aplikasi untuk memantau kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Jika kualitas udara buruk, ibu hamil disarankan untuk menggunakan masker dengan kerapatan yang cukup.
"Sehingga si polutan itu nggak bisa tembus kemudian juga kalau di dalam ruangan yang bisa menutup jendela dan menggunakan air purifier," katanya.
Baca Juga: 10 Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Hari Ini, Jakarta Nomor Berapa?
Sementara untuk kesehatan janin, penting bagi ibu untuk menyiapkan dan memperbaiki nutrisi, baik sebelum maupun selama kehamilan.
Dengan memahami dan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat membantu melindungi ibu dan janin dari dampak negatif polusi udara.
Sumber : Grid
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.