Selain itu, jika dibarengi asupan makanan yang kurang bergizi misalnya gorengan atau pedas, maka juga bisa memicu masalah panas dalam.
Beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas dan berdebu memicu infeksi saluran pernapasan.
Oleh karena itu mengendarai kendaraan umum maupun sepeda motor sebaiknya menggunakan masker.
Asap tebal yang ditimbulkan kebakaran hutan akibat cuaca panas dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Baca Juga: Cuaca Panas Terik, BMKG: Puncaknya Suhu Panas Sampai Bulan Oktober
Kotoran, debu, dan asap yang biasanya terjadi saat cuaca panas bisa memicu berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau panas.
Saat badan terpapar panas terik suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi.
Apabila hal ini tidak ditangani bisa berbahaya dan merusak otak dan organ-organ vital di dalam tubuh.
Heat stroke adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami peningkatan secara cepat tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan tubuh untuk menurunkannya.
Kondisi ini disebabkan oleh paparan cuaca panas sehingga tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Salah satu gejala heat stroke adalah suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41° C dalam 10 sampai 15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Selain itu, orang yang terserang heat stroke juga dapat mengalami pingsan dan sakit kepala.
Iritasi dapat dikenali dengan kulit yang terasa kering. Adapun dehidrasi biasanya ditandai warna air kencing yang keruh.
Oleh karena itu, saat cuaca panas diimbau untuk selalu menjaga asupan air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Sumber : kemkes.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.