Kompas TV kolom opini

La Donna in Rosso

Kompas.tv - 17 Februari 2025, 02:15 WIB
la-donna-in-rosso
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri menghadiahkan lukisan Bunda Maria berkebaya merah kepada Paus Fransiskus, saat audiensi di apartemen Santa Martha, Vatikan, Jumat (7/2). Lukisan ini karya Fransiskus Sigit. (Sumber: (Foto: Media Vatikan) )

Tapi yang paling umum adalah warna merah yang melambangkan ibu yang penuh kasih dan sosok fisik Maria.

Ada penjelasan lain lagi tentang mengapa Bunda Maria mengenakan abaya warna merah. Selama Abad Pertengahan, warna merah digunakan untuk menunjukkan Orang Suci – ini adalah ‘mode’ pada saat itu (The Byzantine Forum, 01/03/08).

Penggambaran seperti itu terutama digunakan di Venesia di mana gambaran para Orang Suci sering kali mengenakan kaus kaki merah. Kaus kaki merah sudah ada sejak abad ke-16 ketika dikenakan dalam gaya pakaian lama pedagang Venesia (Pantalone). Karena warna merah menjadi begitu banyak digunakan di Venesia maka menjadi warna lambang wilayah tersebut – ‘Merah Venesia’ menjadi warna yang berharga pada suatu waktu … diperuntukkan bagi orang kaya dan ‘elite’ (bangsawan) serta dalam penggambaran Orang Suci dan kemudian dikaitkan dengan zaman pemujaan terhadap Orang Suci. Banyak yang menyebut ‘merah Italia’.

Jadi, penggunaan warna merah itu untuk menggambarkan Bunda Maria sebagai sosok yang Suci. Merah, (kuning) emas, biru dan warna ungu adalah warna kebangsawanan, ‘jabatan tinggi’, dan kesucian. Putih juga merupakan salah satu tanda kesucian (inilah sebabnya jubah pakaian dalam banyak Santo Katolik berwarna putih).

***

Meski dalam ikon, abaya Bunda Maria berwarna merah, tetapi ternyata , tidak ada jawaban atau aturan yang jelas tentang warna ikon.  Tradisi Suci memang ada selama berabad-abad, namun penjelasan spesifik mengenai prototipe asli tampaknya semakin kabur, bahkan hilang, seiring berjalannya waktu (Red Mary, Blue Mary, Reinkat, 19 April 2012).

Baca Juga: Isi Pertemuan Megawati dan Paus Fransiskus di Vatikan, Beri Hadiah Lukisan dan Bahas Pancasila

Gambar-gambar awal, dan ikon-ikon Serbia, kadang-kadang menampilkan Maria dengan warna biru, namun kanon Bizantium cukup konsisten dalam mengenakan pakaian berwarna merah.  Warna merahnya merah keunguan.  Warna ini sering melambangkan kesetiaan. Maria adalah Ratu Surga, dan jubahnya menunjukkan statusnya yang agung. Dengan demikian dapat langsung dikenali oleh umat Kristen Bizantium.  

(Menariknya, warna merah juga melambangkan keimaman.)

Apakah warna biru abaya Bunda Maria dalam Gereja Katolik Roma, ada hubungannya dengan langit dan surga? Sebab, bukankah umat Katolik menghormati Bunda Maria sebagai Ratu Surga?

Biru kadang-kadang juga digunakan untuk menunjukkan kontemplatif baik di Timur maupun Barat. Refleksi Ortodoks juga merujuk pada langit, dalam menjelaskan warna merah.  Maria dihormati sebagai pembawa Bintang Kejora, yang mengantarkan fajar zaman baru.  Langit merah fajar disamakan dengan warna jubah.

***

Kata seniman abstrak modern Kandinsky, “Warna memicu getaran psikis. Oleh karena itu, efek dangkalnya hanyalah cara seni menjangkau jiwa”. Warna adalah kekuatan yang secara langsung mempengaruhi jiwa.  (Red Mary Blue Mary).

Jadi, kalau Presiden Kelima Republik Indonesia dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, kepada Paus Fransiskus menghadiahkan lukisan karya Fransiskus Sigit, Bunda Maria berkebaya merah, ya baik. Bahkan, sangat baik.

Dalam lukisan tersebut, Bunda Maria digambarkan menggunakan kerudung mantilla berwarna putih, berkebaya merah, serta mengenakan jarit (kain batik panjang), dengan dua tangan terentang. Dua tangan terentang itu persis dengan dua lengan Basilika Santo Petrus yang terentang, menyambut siapa pun yang datang. Dan, mendekapnya.

Lukisan Bunda Maria itu, menggambarkan sosok perempuan Jawa. Seorang ibu yang penuh kasih tidak hanya pada anak-anaknya tetapi kepada siapa saja yang datang padanya. Karena, seorang ibu sejati akan selalu mengatakan: “Questa è tua madre…” Inilah ibumu….La Donna in Rosso, Bunda Maria Berkebaya Merah…Maka, …

When I find myself in times of trouble, Mother Mary comes to me, speaking words of wisdom: let it be…

Begitulah, Let It Be-nya Beatles karya Paul McCartney yang dirilis pada Maret 1970.

***


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x