Karena itu Pemerintah perlu memberikan pelatihan intensif bagi guru, terutama yang belum akrab konsep AI dan coding.
Pelatihan ini harus mencakup aspek teori dan praktik, sehingga guru dapat menyampaikan materi dengan percaya diri.
Selain itu, kurikulum yang dirancang harus fleksibel dan kontekstual, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa serta kebutuhan lokal.
Misalnya, di tingkat SD, materi dapat diajarkan melalui permainan interaktif yang mengajarkan logika pemrograman secara menyenangkan.
Adapun di tingkat SMP, siswa dapat mulai mengembangkan proyek sederhana, seperti aplikasi kecil atau simulasi AI.
Namun demikian, salah satu tantangan yang tak bisa diabaikan adalah kesenjangan digital yang masih menjadi masalah di Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, tidak semua sekolah memiliki akses yang sama terhadap perangkat teknologi dan koneksi internet.
Oleh karena itu, gagasan ini menjadi momentum mempersempit kesenjangan tersebut.
Pemerintah perlu memastikan bahwa inisiatif ini tidak hanya menyasar sekolah-sekolah di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah terpencil dan terluar.
Dengan memberikan bantuan berupa perangkat komputer, koneksi internet, dan pelatihan guru di wilayah-wilayah yang kurang terjangkau, program ini dapat menjadi jembatan untuk menciptakan pemerataan pendidikan berbasis teknologi.
Program kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan.
Banyak perusahaan teknologi yang bersedia mendukung pendidikan dengan menyediakan perangkat lunak atau program pelatihan bagi guru dan siswa.
Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat implementasi kebijakan, tetapi juga memastikan keberlanjutannya.
Baca Juga: Tanpa Guru, Siswa di London Belajar Melalui Kecerdasan Buatan
Manfaat yang dihasilkan dari gagasan itu besar, baik bagi individu siswa maupun bangsa secara keseluruhan.
Membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan AI dan coding dapat mencetak talenta yang mampu bersaing di pasar kerja global.
Bahkan, lebih jauh keterampilan ini dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Indonesia.
Anak-anak yang saat ini belajar coding di sekolah boleh jadi akan menjadi pengembang aplikasi atau start up teknologi di masa depan.
Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memberikan solusi untuk masalah-masalah lokal maupun global.
Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung kebijakan ini.
Orang tua, misalnya, perlu memberikan motivasi kepada anak-anak mereka untuk terbuka terhadap pembelajaran baru.
Sikap positif dari keluarga akan membantu anak-anak mengatasi rasa takut atau kesulitan dalam mempelajari teknologi.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, semoga gagasan revolusioner ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terwujud dan memberikan dampak nyata.
Baca Juga: Coding Studio IT Learning Center dan Program KodioKids Disambut Antusias Pj Walkot Bekasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.