Menjelang musim 2024/2025, kisah keluarga Maldini di AC Milan berakhir. Anak kedua Paolo, Daniel akhirnya pindah secara permanen. Anak pertama Paolo, Christian sudah duluan meninggalkan AC Milan. Sejak tahun 2016 setelah lulus akademi AC Milan, Christian tidak sekali pun bermain di tim senior. Dia bahkan memilih pensiun dari sepak bola karena karirnya tak berkembang.
Saat Paolo menjabat Direktur Teknik AC Milan, Daniel sempat masuk tim utama. Namun, dalam klub AC Milan siapa yang ditunjuk menjadi pemain utama bukan berdasarkan “kau anak siapa” atau “bapakmu apa jabatannya”.
Baca Juga: Influencer dan Demokrasi Langsung: Sebuah Kritik
Sepak bola rupanya tidak mengenal relasi kuasa untuk Daniel Maldini, walau dia cucu Cesare Maldini dan anak Paolo Maldini legenda AC Milan. Jabatan direktur teknik memberi kuasa kepada Paolo menentukan pemain yang memperkuat Rossoneri, tapi itu tidak untuk Daniel.
Daniel bukan sang penerus trah "Maldini" atau putra mahkota di AC Milan. Alasannya jelas, saat itu dia kalah bersaing dengan Brahim Diaz dan pemain baru Charles De Ketelaere.
Daniel pun dipinjamkan ke AC Spezia, bukan klub big four atau big ten. Paolo sadar betul, betapapun sayangnya dia sebagai seorang ayah kepada Daniel, prestasi AC Milan tetap jadi prioritas.
Kondisinya bukan seperti Piala Dunia 1998, ketika Cesare jadi pelatih timnas Italia, Paolo adalah kapten Azzuri. Semua pasti sepakat Paolo sangat pantas jadi pemimpin dan pemain utama. Bila Paolo menjadikan Daniel pemain utama, sementara kemampuannya biasa biasa saja, fans fanatik atau Ultras AC Milan tentu akan menggelar unjuk rasa berjilid-jilid.
Paolo Maldini akhirnya dipecat dari jabatan Direktur Teknik AC Milan bulan Juni 2023 Silam. Pemecatan dilakukan oleh pemilik baru, Gerry Cardinale. Banyak yang protes, mengapa sang ikon yang sudah berjasa mengantarkan Milan kembali juara Serie A musim 2021/2022 setelah puasa gelar sejak 2011, harus dipecat.
Saat jadi Director of Football dia punya visi bagus membangun skuad AC Milan. Maldini tetap dipecat. Maldini bukan “bohir”. “Bowheer” konon berasal dari Bahasa Belanda, kurang lebih artinya pemilik proyek atau pemberi tugas. Maldini ingin dana lebih buat datangkan pemain baru agar Milan bisa bersaing di Liga Champions atau Serie A, sang Bohir bernama Gerry Cardinale tidak setuju, Maldini out.
Baca Juga: Keanekaragaman dalam Kepemimpinan Gubernur Jakarta
Paolo pergi, Daniel pun meninggalkan AC Milan menuju AC Monza. Nasib Daniel memang berbeda dengan ayah dan kakeknya. Danel, Paolo dan Cesare hanya punya persamaan pernah cetak gol di Stadion San Siro. Saat laga Trofeo Berlusconi, Daniel mencetak gol untuk Monza, saat memperkuat AC Spezia pun dia juga membobol gawang AC Milan. Mungkin itulah salam perpisahan dari keluarga Maldini buat AC Milan.
Relasi kuasa atau politik dinasti memang tidak berlaku untuk keluarga Maldini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.