Oleh: Martian Damanik
Jurnalis KompasTV Penyuka Sepakbola
KOMPAS.TV - Turki melanjutkan mimpi juara di Piala Eropa 2024 setelah lolos ke perempat final menang 2-1 melawan Austria.
Hebatnya, kemenangan itu diraih tanpa kehadiran bintang dan sang kapten Hakan Calhanoglu.
Baca Juga: Piala Eropa Tanpa Juara Bertahan
Sebelumnya banyak yang meragukan Turki tanpa Calhanoglu, tapi pelatih Vicenzo Montella punya strategi jitu.
Salah satunya memanfaatkan set pieces dan keunggulan bek berpengalaman Merih Demiral dalam bola-bola atas.
Demiral seolah ingin menunjukkan kepada klubnya Juventus, bahwa dirinya belum habis. Karena Juventus tidak menjadikan Demiral sebagai pemain utama, bahkan dipinjamkan ke Atalanta dan klub Liga Arab Al Ahli.
Bintang muda Arda Guler juga menyumbang umpan buat gol kedua Turki. Melawan Belanda di perempat final, Calhanoglu sudah bisa bermain.
Tapi, Belanda pun tengah bangkit. Mereka punya satu calon bintang turnamen, Cody Gakpo. Sudah mencetak 3 gol dan 1 asissts, pemain asal Liverpool ini jadi ancaman bagi Turki.
Ada juga muncul langsung cetak dua gol saat Belanda mengalahkan Rumania di perempat final dia adalah striker Donyell Malen.
Hanya saja Belanda perlu menjaga konsistensi, karena Turki lebih solid dari Rumania. Ronald Koeman harus benahi cara bertahan, agar terhindar dari serangan balik dan agresivitas pemain Turki.
Turki bisa kalahkan Austria, yang kalahkan Belanda di penyisihan grup. Belanda memang diunggulkan, tapi pertandingan akan berjalan ketat dan mungkin harus diakhiri dengan ekstra time atau adu pinalti.
Baca Juga: Luka Modric Jadi Pencetak Gol Tertua di Euro 2024, Pecahkan Rekor Kejuaraan Eropa
**
Partai tak kalah seru akan tersaji antara Perancis melawan Portugal. Kapten Les Blues Kylian Mbappe bertarung dengan idola masa kecilnya Cristiano Ronaldo.
Sejauh ini Mbappe belum tampil meyakinkan, baru cetak satu gol. Bisa jadi kebintangan pemain baru Real Madrid ini akan muncul saat melawan Portugal.
Perancis adalah tim dengan kedalaman skuad terbaik di turnamen ini, kiper Mike Maignan tampil sangat baik demikian pula bek kiri Theo Hernandez, serta gelandang Aurelien Touchemeni.
Masalahnya lini depan mereka tumpul. Mbappe cetak sebiji gol itu dari titik putih, striker Marcus Thuram masih nol.
Pelatih Didier Deschamps punya PR membangkitkan performa lini serangnya. Apalagi Perancis sudah pernah merasakan sakitnya kalah dari Portugal di final tahun 2016.
Masalah Portugal sebenarnya hampir sama, lini depan tidak tajam. Ronaldo belum cetak gol, Rafael Leao tak kunjung "sembuh".
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ukir Sejarah Tampil di 6 Edisi Piala Eropa, Pepe Catatkan Rekor Pemain Tertua
Pelatih Roberto Martinez beruntung masih punya gelandang serang Bruno Fernandes dan Bernardo Silva sebagai alternatif pencetak gol.
Portugal sedikit lebih unggul dari Perancis di tengah, tapi di belakang pemain veteran Pepe mungkin kesulitan melawan kecepatan Mbappe atau Thuram. Well, Perancis memang diunggulkan, tapi Portugal bukan lawan yang gampang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.