KOMPAS.TV - Kesuksesan Arab Saudi menyelenggarakan ibadah haji dengan aman selama masa pandemi virus corona tahun ini mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keselematan para jemaah semaksimal mungkin layak mendapatkan apresiasi.
"Langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi selama haji telah memberikan contoh bagi negara-negara yang ingin kembali ke kehidupan normal dan beradaptasi dengan kondisi di bawah virus," kata Ghebreyesus dilansir dari Arab News via Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga: Tak Jadi Dibatalkan, Haji Diperbolehkan untuk Jemaah yang Berdomisili di Arab Saudi
Tak lupa, Ghebreyesus juga memberi selamat kepada Muslim pada perayaan Idul Adha 2020 ini.
Kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini juga turut mendapat pujian dari Raja Salman.
Raja Arab Saudi itu mengungkapkan harapannya bahwa Idul Adha akan menandai titik balik menuju akhir pandemi virus corona Covid-19.
Dalam sebuah pesannya melalui Menteri Media Dr Majid al-Qasabi, Raja Salman memuji upaya semua orang yang telah bertanggung jawab untuk mengatur haji dan memastikan keamanan para jemaah.
"Haji diadakan tahun ini dengan jumlah jamaah yang sangat sedikit dari berbagai negara, untuk menekankan perlunya menyelenggarakan ritual meskipun dalam keadaan sulit, sementara juga menjaga standar keselamatan tertinggi bagi jemaah untuk melakukan tugas mereka," kata Raja Salman.
"Kami menghargai kepercayaan tinggi saudara-saudara Muslim kami atas apa yang telah kami ambil dalam hal ini," sambungnya.
Baca Juga: Kuota Ibadah Haji Diminimalisir, Ekspor Unta Somalia ke Arab Saudi Terancam
Hanya 1.000 jemaah
Tak seperti biasanya yang mencapai 2,5 juta, penyelenggaraan haji tahun ini hanya diikuti oleh sekitar 1.000 jemaah karena pandemi virus corona.
Sejumlah aturan ketat pun diterapkan pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah, seperti membuat garis pembatas di tempat-tempat suci dan menyediakan batu untuk lempar jumrah.
Sekitar 2.400 liter disinfektan juga digunakan setiap harinya untuk sterilisasi Masjidil Haram dan 1.050 liter parfum mewah untuk karpet dan sajadah, dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (1/8/2020).
Seluruh bagian Masjidil Haram juga telah dibersihkan dan disterilkan usai, termasuk mataf (area untuk tawaf), mas'a (tempat untuk Sai), dan halaman luar masjid usai para jemaah melakukan rangkaian ibadah haji pada Jumat (31/7/2020).
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 3.500 pekerja pria dan wanita untuk membersihkan dan mensterilkan seluruh bangunan masjid suci setidaknya 10 kali setiap hari.
Mereka menggunakan bahan pembersih, disinfektan, sterilisasi ramah lingkungan serta penyegar udara terbaik yang khusus digunakan untuk Masjidil Haram.
Hingga seluruh rangkaian haji selesai, belum ada laporan infeksi virus corona di antara para jemaah.
Angka infeksi di Arab Saudi juga mengalami penurunan selama tujuh hari berturut-turut. Pada Sabtu (1/8/2020), Arab Saudi mengumumkan 1.573 kasus baru dengan 21 kematian dan 1.890 pasien dinyatakan sembuh.
Baca Juga: WHO: Corona Telah Mengubah Dunia, Darurat Kesehatan Terparah di Dunia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.