Trauma
Dia menuturkan, berjuang mengalahkan virus corona yang membuatnya sakit parah sempat menimbulkan rasa trauma dalam dirinya.
"Ketika saya akhirnya sadar, terutama setelah saya tahu bagaimana kondisi saya, saya merasa takut dan sering bermimpi buruk," kata dia.
Yi mengatakan, dia berusaha menyembuhkan kondisi psikologinya. Para dokter berusaha mneyemangatinya dan menawarkannya konseling.
Tayangan yang dirilis Beijing TV Station memperlihatkan Dr Zhan Qingyuan dari RS Persahabatan China-Jepang berbicara dengan Dr Yi dan Dr Hu pada 6 April.
Dr Zhan disebut bertanggung jawab untuk merawat mereka, dan melakukan pengecekan terakhir sebelum dia dan timnya kembali ke Beijing.
Kepada Zhan, Yi mengungkapkan dia mulai pulih dengan lukanya sedikit demi sedikit tertutup. Zhan menjawab adalah tugasnya untuk "menyelamatkan kolega".
Adapun Dr Hu dilaporkan tidak bisa berbicara karena kondisinya masih lemah. Tetapi, dia menyalami Zhan sebagai bentuk terima kasih.
Dr Li Shusheng yang merawat Hu menjelaskan, kondisi pakar urologi itu kondisinya lebih serius, dengan menjalani perawatan intensif selama 99 hari.
Selain kondisinya yang lemah, Li menyatakan kekhawatiran lain adalah terkait kesehatan mental yang tengah dialami Dr Hu.
"Dia tidak bisa berbicara kepada dokter yang melakukan kunjungan," ungkap Li.
Baca Juga: Yuli Telah Tiada, Begini Kondisi Terkini Keluarga yang Tak Makan 2 Hari Terimbas Virus Corona,
Hu menjalani terapi ECMO dari 7 Februari hingga 22 Maret. Dia mendapatkan lagi kemampuan berbicara pada 11 April.
Saat ini, dia masih menjalani perawatan di ICU. Adapun Dr Yi telah dipindahkan ke bangsal umum.
Li melanjutkan, dia berharap kulit kedua dokter itu bisa kembali pulih setelah seiring dengan semakin menguatnya fungsi hati mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.