Kompas TV internasional kompas dunia

Paus Fransiskus Dimakamkan, Dikenang sebagai Paus di Antara Umat

Kompas.tv - 26 April 2025, 16:54 WIB
paus-fransiskus-dimakamkan-dikenang-sebagai-paus-di-antara-umat
Uskup Agung Diego Giovanni Ravelli, membelakangi kamera, berlutut di samping peti jenazah Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Sabtu, 26 April 2025. (Sumber: AP Photo/Gregorio Borgia)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

VATIKAN, KOMPAS.TV — Ribuan umat Katolik dan para pemimpin dunia memadati Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4/2025), untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Dalam suasana haru, Paus dikenang sebagai sosok sederhana yang senantiasa dekat dengan rakyat.

Misa pemakaman itu dihadiri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta perwakilan keluarga kerajaan Inggris dan Spanyol. 

Dikutip dari Associated Press, sejumlah tokoh dunia lainnya, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, juga tampak di antara para tamu kehormatan.

Baca Juga: Potret Pemimpin Dunia: Trump-Zelensky dan Kerumunan Massa Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Peti jenazah Paus Fransiskus yang sederhana, dihiasi hanya dengan sebuah salib dan lambang kepausannya, diarak dari Basilika Santo Petrus menuju altar utama di Lapangan Santo Petrus.

Para kardinal berbusana merah berdiri membentuk barisan kehormatan sepanjang jalur prosesi. Tepuk tangan meriah dari umat mengiringi langkah para pembawa peti.

Misa dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re. Dalam homilinya, Re menggambarkan Paus Fransiskus sebagai "paus di antara umat" yang selalu membuka hati bagi siapa pun, terutama mereka yang paling membutuhkan.

Ia juga mengenang momen terakhir Fransiskus saat memberikan berkat Paskah, hanya beberapa pekan sebelum wafat.

Umat Memberikan Penghormatan

Antusiasme umat begitu besar. Banyak dari mereka yang berlari menuju Lapangan Santo Petrus ketika gerbang dibuka.

Sebagian lainnya bahkan bermalam di lapangan-lapangan sekitar Vatikan untuk mendapatkan tempat terbaik.

Sejak pagi, pelayat dari berbagai negara telah memadati area di sekitar Vatikan, termasuk di sepanjang Via della Conciliazione. Banyak di antara mereka yang mengikuti misa melalui layar besar yang dipasang di beberapa sudut kota.

Miguel Vaca, seorang peziarah dari Peru, menggambarkan Fransiskus sebagai "paus yang sangat manusiawi, penuh kasih, dan dekat dengan umatnya."

Baca Juga: Jelang Pemakaman Paus Fransiskus: Ini Situasi di Vatikan-Rute Pemindahan ke Basilika Santa Maggiore

"Ini adalah momen yang sangat emosional bagi saya," katanya.

Pasquale Vezza, peziarah asal Italia yang datang bersama keluarganya, mengatakan bahwa Paus Fransiskus terasa seperti "kakek bagi semua orang." Ia berharap pesan damai yang diusung Fransiskus terus berlanjut di masa depan.

Berbeda dari tradisi sebelumnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, salah satu gereja tertua di Roma yang memiliki makna khusus baginya. Sebuah makam sederhana dengan nama "Franciscus" telah disiapkan di sana.

Dalam prosesi pemakaman, peti jenazah Paus diangkut menggunakan popemobile yang pernah digunakan dalam kunjungannya ke Filipina tahun 2015. 

Kendaraan itu telah dimodifikasi agar peti terlihat jelas sepanjang rute sejauh 4 kilometer menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Pertemuan Politik di Tengah Suasana Duka

Sebelum misa, Presiden Trump dan Presiden Zelenskyy sempat mengadakan pertemuan tertutup. 

Kantor komunikasi Gedung Putih mengonfirmasi bahwa keduanya berdiskusi secara produktif mengenai peluang negosiasi damai untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.

Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa kedua pihak "sangat dekat" mencapai kesepakatan, setelah utusan khususnya bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin sehari sebelumnya.

Baca Juga: [FULL] Cerita Valeria Martano: Situasi Jelang Pemakaman di Vatikan-Sosok 'Kasih' Paus Fransiskus


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x