Kompas TV internasional kompas dunia

China Bantah Negosiasi Tarif dengan AS: Klaim Trump Tak Berdasar, Seperti Menangkap Angin

Kompas.tv - 24 April 2025, 19:58 WIB
china-bantah-negosiasi-tarif-dengan-as-klaim-trump-tak-berdasar-seperti-menangkap-angin
China meningkatkan tensi perang dagang dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif tambahan terhadap seluruh produk asal Negeri Paman Sam menjadi 84 persen. Langkah ini diumumkan pada Rabu (9/4/2025) sebagai balasan terhadap kebijakan tarif yang makin agresif dari pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump. (Sumber: KompasTV/Rizky L. Pratama)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

BEIJING, KOMPAS.TV — Pemerintah China menegaskan, tidak ada negosiasi aktif dengan Amerika Serikat terkait tarif perdagangan.

Ia juga membantah klaim Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya menyatakan kedua negara tengah berdialog.

Pihak Beijing menyebut pernyataan tersebut tidak berdasar dan diibaratkan seperti “menangkap angin”.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong dalam konferensi pers pada Kamis (24/4/2025). 

Ia menegaskan, posisi China tetap konsisten dalam menyikapi persoalan tarif, yakni terbuka terhadap konsultasi dan dialog selama dilakukan atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.

Baca Juga: Negosiasi Tingkat Teknis RI-AS Terkait Tarif Impor Resmi Dimulai, akan Hasilkan Framework Agreement

“Setiap klaim mengenai adanya kemajuan dalam negosiasi dagang China-AS tidak memiliki dasar fakta dan sama, tidak nyatanya seperti mencoba menangkap angin,” ujarnya dikutip dari Associated Press.

Sebelumnya, pada Selasa (22/4/2025), Presiden Trump menyampaikan kepada awak media, tarif atas produk-produk ekspor China ke AS akan “turun secara substansial” dari angka saat ini yang mencapai 145 persen. 

Trump juga mengisyaratkan ada komunikasi yang sedang berlangsung antara kedua pihak. 

Namun, pernyataan ini tidak diperkuat oleh pejabat tinggi AS lainnya, termasuk Menteri Keuangan yang menyebut tidak ada negosiasi formal yang sedang berjalan.

Ketegangan tarif antara kedua negara telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Trump memberlakukan tarif sebesar 145 persen terhadap produk China sebagai bagian dari strategi perdagangan agresifnya. 

Sebagai respons, China membalas dengan mengenakan tarif 125 persen atas barang-barang asal AS, sembari menempuh langkah-langkah balasan lain.

Termasuk pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan pengajuan berbagai gugatan terhadap AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca Juga: China Boikot Boeing karena Tarif Trump, Pesawat Bakal Dikirim ke Negara Lain

Berbeda dengan negara-negara lain yang diberi jeda 90 hari untuk bernegosiasi sebelum tarif diberlakukan, China tidak memperoleh perlakuan serupa. 

Sebaliknya, pihak Beijing menegaskan, langkah tarif sepihak dari AS harus dicabut sepenuhnya sebagai syarat dimulainya dialog lebih lanjut.

“Jika Amerika Serikat benar-benar ingin menyelesaikan masalah, maka seharusnya mendengarkan suara-suara rasional dari komunitas internasional dan semua pihak di dalam negeri, sepenuhnya membatalkan semua kebijakan tarif sepihak terhadap Tiongkok, serta mencari cara untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog yang setara,” tutur He Yadong.

Meskipun ketegangan memuncak, Presiden Trump tetap menunjukkan sikap yang seolah ingin meredakan ketegangan pribadi dengan Presiden China Xi Jinping. 

“Saya akan bersikap sangat baik. Kita akan hidup rukun dan idealnya, bekerja sama,” ujar Trump. 

Baca Juga: China Tebar Peringatan, Serukan Mitra Dagang untuk Tak Menyerah Lawan Tarif Trump

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x