Kompas TV internasional kompas dunia

Paus Fransiskus Penggemar Berat Tim Sepak Bola San Lorenzo, Klub Berduka atas Kematiannya

Kompas.tv - 24 April 2025, 14:04 WIB
paus-fransiskus-penggemar-berat-tim-sepak-bola-san-lorenzo-klub-berduka-atas-kematiannya
Para penggemar klub sepak bola San Lorenzo menghadiri misa di Paroki San Antonio, Buenos Aires, Argentina, Rabu (23/4/2025), untuk menghormati mendiang Paus Fransiskus, yang merupakan pendukung klub tersebut sejak lama. (Sumber: Foto AP/Natacha Pisarenko)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus diketahui merupakan penggemar klub sepak bola Argentina, San Lorenzo, yang berbasis di kota asalnya Buenos Aires. Pada Rabu (23/4/2025) malam, klub ini menggelar misa yang didedikasikan bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut. 

Selain para penggemar klub San Lorenzo, warga Argentina secara keseluruhan pun masih dibanjiri rasa duka dan penghormatan emosional atas wafatnya paus pertama yang berasal dari negara Amerika Latin tersebut.

Puluhan anggota klub San Lorenzo yang mengenakan kostum klub dan memegang rosario, berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Fransiskus di sebuah kapel di ibu kota Argentina tersebut.

Kapel itu berada di dalam gereja beratap kayu, tempat Jorge Mario Bergoglio (nama lahir Paus Fransiskus), memimpin misa bertahun-tahun lalu sebelum menjadi Paus.

Bergoglio kecil tumbuh di lingkungan Flores, yang berada tidak jauh dari stadion San Lorenzo. Ketika itu, ia kerap menghadiri pertandingan San Lorenzo bersama ayahnya yang merupakan imigran dari Italia.

Sejak saat itu, ia menjadi penggemar berat klub tersebut hingga akhir hayatnya. Paus pun tetap membayar biaya keanggotaan klub setiap bulan hingga kematiannya pada Senin (21/4/2025) lalu di usia 88 tahun. 

Baca Juga: Misa Arwah Paus Fransiskus Digelar Serentak di Semarang, Pekalongan, dan Lampung

“Kami tidak mengucapkan selamat tinggal kepada seorang penggemar atau penggemar terpenting klub. Hari ini, banyak dari kami mengucapkan selamat tinggal kepada seorang teman,” kata Pastor Juan Pablo Sclippa, yang memimpin misa peringatan pada Rabu dari altar yang dihiasi dengan potret Paus. 

“Fransiskus benar-benar hebat, pemain terbaik di lapangan, pemain terbaik di dunia, yang tidak pernah percaya pada dirinya sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Klub San Lorenzo didirikan Pastor Lorenzo Massa pada 1908. Klub ini didirikan sebagai bagian dari upaya untuk menjauhkan anak-anak dari jalanan yang penuh kejahatan.

Klub ini kemudian menjadi pusat citra Bergoglio sebagai "Paus rakyat."

"Ketika saya membaca kisah San Lorenzo, semuanya menjadi jelas bagi saya," kata Pablo Avalos, 52, seorang penggemar Pastor Misa.

Ia memuji Paus Fransiskus yang menginspirasi kecintaannya pada klub tersebut. 

"San Lorenzo banyak berhubungan dengan Paus Fransiskus, dan semua ini dimulai dari aksi sosial Pastor Massa yang berusaha menyelamatkan anak-anak dari jalanan," ujarnya.

Baik sebagai pastor karismatik di kota kelahirannya maupun pemimpin Gereja Katolik Roma yang berpengaruh, Paus Fransiskus selalu dikagumi karena kerendahan hati, kesederhanaan, dan informalitasnya.

Di Buenos Aires, ia selalu bepergian dengan bus, berjalan tanpa alas kaki melewati daerah kumuh yang luas di kota itu, dan bertukar candaan sepak bola dengan umat paroki.

Di Vatikan, ia menghindari beludru mewah dan lebih memilih mengenakan jubah putih polos. Ia senang mengejutkan orang dengan lelucon, dan menyatakan solidaritas dengan kaum tertindas di dunia.

Meskipun telah tinggal jauh dari Buenos Aires dan memiliki jadwal yang padat ketika menjadi paus, namun hati Paus Fransiskus tetap dekat dengan San Lorenzo.

Ia terus mendapatkan informasi tentang pasang surut klub itu dari radio, terutama sejak ia bersumpah untuk tidak menonton TV lagi pada tahun 1990.

Para penggemar San Lorenzo kerap menghubung-hubungkan peristiwa yang terjadi pada klub tersebut dengan Paus Fransiskus.

Prestasi tim sepak bola tersebut menanjak naik sangat cepat, tak lama setelah Fransiskus menjadi paus pada 2013. 

Beberapa bulan kemudian, klub tersebut menjadi juara Argentina, dan pada 2014, mereka memenangi Copa Libertadores pertamanya.

Copa Libertadores merupakan kompetisi di Amerika Selatan yang setara dengan Liga Champions di Eropa. 

Pemain dan ofisial San Lorenzo telah membawa trofi sebanyak dua kali ke Basilika Santo Petrus, untuk berterima kasih kepada Paus Fransiskus atas dukungannya.

“Ia adalah ayah kami,” kata Gaciela Iglesias, 69, anggota klub San Lorenzo selama puluhan tahun.

“Kami akan sangat merindukannya," ujarnya.

Demikian pula yang terjadi sebaliknya. Ketika Paus Fransiskus wafat, klub San Lorenzo pun tengah mengalami krisis.

Pada Senin lalu, rekaman dari kamera tersembunyi bocor ke media yang memperlihatkan presiden klub, Marcelo Moretti, tengah mengisi sakunya dengan beberapa ribu dolar yang diduga diterimanya dari ibu seorang pemain di klub tersebut.

Uang tersebut diduga merupakan imbalan atas penandatanganan kontrak putranya dengan San Lorenzo.

Baca Juga: Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Kupang Gelar Misa Arwah untuk Paus Fransiskus

Menghadapi tuduhan penipuan, Moretti mengambil cuti dari jabatannya pada Rabu lalu saat Asosiasi Sepak Bola Argentina membuka penyelidikan disiplin.

Pada saat yang bersamaan, beberapa penggemar San Lorenzo memanjatkan doa untuk Paus Fransiskus. Sementara itu, sebagian penggemar yang lain pun memprotes skandal yang terjadi di klub tersebut.

Penggemar San Lorenzo yang percaya takhayul kerap menghubung-hubungkan kematian Paus dengan kebetulan lainnya.

Di media sosial, para penggemar klub menghubung-hubungkan nomor keanggotaan klub Paus Fransiskus di San Lorenzo dengan angka kematiannya. 

Nomor keanggotaan Paus Fransiskus di klub tersebut adalah 88.235. Para penggemar menyebut angka ini menunjukkan usia Paus Fransiskus yang mencapai 88 tahun pada saat kematiannya.

Selain itu, angka 235 merujuk pada waktu kematiannya yang terjadi pada pukul 2:35 pagi waktu Buenos Aires, atau pukul 7:35 pagi waktu Roma.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x