BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus diketahui merupakan penggemar klub sepak bola Argentina, San Lorenzo, yang berbasis di kota asalnya Buenos Aires. Pada Rabu (23/4/2025) malam, klub ini menggelar misa yang didedikasikan bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Selain para penggemar klub San Lorenzo, warga Argentina secara keseluruhan pun masih dibanjiri rasa duka dan penghormatan emosional atas wafatnya paus pertama yang berasal dari negara Amerika Latin tersebut.
Puluhan anggota klub San Lorenzo yang mengenakan kostum klub dan memegang rosario, berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Fransiskus di sebuah kapel di ibu kota Argentina tersebut.
Kapel itu berada di dalam gereja beratap kayu, tempat Jorge Mario Bergoglio (nama lahir Paus Fransiskus), memimpin misa bertahun-tahun lalu sebelum menjadi Paus.
Bergoglio kecil tumbuh di lingkungan Flores, yang berada tidak jauh dari stadion San Lorenzo. Ketika itu, ia kerap menghadiri pertandingan San Lorenzo bersama ayahnya yang merupakan imigran dari Italia.
Sejak saat itu, ia menjadi penggemar berat klub tersebut hingga akhir hayatnya. Paus pun tetap membayar biaya keanggotaan klub setiap bulan hingga kematiannya pada Senin (21/4/2025) lalu di usia 88 tahun.
Baca Juga: Misa Arwah Paus Fransiskus Digelar Serentak di Semarang, Pekalongan, dan Lampung
“Kami tidak mengucapkan selamat tinggal kepada seorang penggemar atau penggemar terpenting klub. Hari ini, banyak dari kami mengucapkan selamat tinggal kepada seorang teman,” kata Pastor Juan Pablo Sclippa, yang memimpin misa peringatan pada Rabu dari altar yang dihiasi dengan potret Paus.
“Fransiskus benar-benar hebat, pemain terbaik di lapangan, pemain terbaik di dunia, yang tidak pernah percaya pada dirinya sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Klub San Lorenzo didirikan Pastor Lorenzo Massa pada 1908. Klub ini didirikan sebagai bagian dari upaya untuk menjauhkan anak-anak dari jalanan yang penuh kejahatan.
Klub ini kemudian menjadi pusat citra Bergoglio sebagai "Paus rakyat."
"Ketika saya membaca kisah San Lorenzo, semuanya menjadi jelas bagi saya," kata Pablo Avalos, 52, seorang penggemar Pastor Misa.
Ia memuji Paus Fransiskus yang menginspirasi kecintaannya pada klub tersebut.
"San Lorenzo banyak berhubungan dengan Paus Fransiskus, dan semua ini dimulai dari aksi sosial Pastor Massa yang berusaha menyelamatkan anak-anak dari jalanan," ujarnya.
Baik sebagai pastor karismatik di kota kelahirannya maupun pemimpin Gereja Katolik Roma yang berpengaruh, Paus Fransiskus selalu dikagumi karena kerendahan hati, kesederhanaan, dan informalitasnya.
Di Buenos Aires, ia selalu bepergian dengan bus, berjalan tanpa alas kaki melewati daerah kumuh yang luas di kota itu, dan bertukar candaan sepak bola dengan umat paroki.
Di Vatikan, ia menghindari beludru mewah dan lebih memilih mengenakan jubah putih polos. Ia senang mengejutkan orang dengan lelucon, dan menyatakan solidaritas dengan kaum tertindas di dunia.
Meskipun telah tinggal jauh dari Buenos Aires dan memiliki jadwal yang padat ketika menjadi paus, namun hati Paus Fransiskus tetap dekat dengan San Lorenzo.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.