JAKARTA, KOMPAS.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025) kemarin.
Pihak BMKG mengungkapkan gempa tersebut terjadi akibat aktivitas Sesar Sagaing, sesar geser aktif yang membentang di Myanmar.
Gempa berpusat di wilayah Mandalay, Myanmar, pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya terasa hingga Thailand, menyebabkan beberapa bangunan runtuh, termasuk gedung yang sedang dibangun di Bangkok.
Baca Juga: Gempa Dahsyat di Myanmar: 1.002 Tewas, 2.400 Orang Luka-Luka
Berdasarkan laporan Associated Press, sedikitnya 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan gedung-gedung tinggi di Thailand tampak bergoyang saat gempa terjadi. Getaran ini juga menyebabkan kepanikan di berbagai wilayah terdampak.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa ini dipicu oleh pergerakan Sesar Sagaing dengan mekanisme geser (strike-slip).
Sesar ini memiliki panjang sekitar 1.200 kilometer dan membentang dari utara hingga selatan Myanmar, melewati kota-kota seperti Mandalay, Sagaing, Naypyidaw, Bago, dan Yangon.
“Sesar ini sangat aktif secara tektonik dan menjadi salah satu sumber gempa potensial di wilayah tersebut,” ujar Daryono dalam keterangannya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
Dengan laju pergeseran sekitar 18–22 milimeter per tahun, Sesar Sagaing menjadi salah satu zona seismik paling aktif di Asia Tenggara.
Beberapa gempa besar sebelumnya yang terjadi akibat sesar ini antara lain pada tahun 1931 (M 7,5), 1946 (M 7,3 dan M 7,7), 1956 (M 7,0), 2012 (M 6,8), dan 2025 (M 7,7).
Baca Juga: Militer Myanmar Unggah Dampak Gempa 7,7 Magnitudo, Sebut Korban Capai 1.002 Orang
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.